skip to main | skip to sidebar

Tinta Perjalanan

Pages

  • Home
 
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube
  • DheTemplate.com
  • Free Templates
  • Drop Menu 1
    • Child Menu 1.1
    • Child Menu 1.2
    • Child Menu 1.3
  • Drop Menu 2
    • Child Menu 2.1
    • Child Menu 2.2
    • Child Menu 2.3
  • Daily Update Templates

Ahlan Wasahlan


Perjalanan Menuju Allah.

Tuesday, 23 October 2012

Haji Suatu Kembara Rohani

Ditulis Oleh WAS Pada 09:53 – 0 Komen Anda
 

Dalam setiap ibadah, pasti terkandung hikmah yang luar biasa berupa manfaat atau kandungan positif yang muncul di dalamnya di samping makna yang tersirat yang terkandung di dalam sebuah peristiwa.
Lebih-lebih lagi jika ianya merupakan ibadah dalam Islam di mana selain ia merupakan bentuk pengabdian dan kepasrahan kepada Allah swt, ia juga merupakan proses pembinaan diri, peningkatan kualiti keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt.
Jika kita merenung akan ibadah Haji yang dilaksanakan saban tahun oleh umat Islam dari seluruh pelosok bumi, ia sebenarnya adalah suatu kembara rohani yang berkait rapat dengan perubahan kerohanian para jamaah yang menunaikannya.
Menurut Syeikh Said Hawwa dalam kitabnya ‘Al-Islam’, ada beberapa perubahan kerohanian yang akan dirasai oleh setiap jamaah Haji.

PERTAMA : IBADAH HAJI ADALAH SIMBOL KEPASRAHAN SEPENUHNYA KEPADA ALLAH SWT

Perjalanan ibadah Haji, mulai dari manasik hinggalah kepulangan kita ke tanah air menyimpan beribu kenangan indah.

Sebuah kepuasan rohani bagi seseorang manusia yang mendekatkan diri kepada Allah swt dan hasilnya Allah akan memberi kenikmatan ibadah tersebut kepada para hambaNya.

Sebagaimana yang kita telah maklum bahwa ibadah haji mengajar kita ketaatan secara mutlak, tanpa melihat kandungan maknanya, kepada perintah Allah swt yang disampaikan kepada Rasulullah saw.

Thawaf, wuquf, sa'ie, melontar jamarah, tahallul dan lain-lain amalan haji, hanyalah simbol-simbol ketaatan seorang hamba kepada perintah Allah tanpa tawar menawar.

Ia juga merupakan simbol pertautan hati kita dengan Nabi Ibrahim as dengan cara menghidupkan syiarnya dan mengelilingi ka'abah yang dibangunkan oleh baginda.

Selain itu, haji juga merupakan simbol bagi kesatuan umat seluruh dunia tanpa membezakan jenis suku bangsa, negara dan warna kulit sedangkan kesatuan kaum Muslimin terbentuk oleh kesatuan akidah dan syariatnya.

KEDUA : IBADAH HAJI ADALAH PENERAPAN SECARA NYATA BERBAGAI PRINSIP ISLAM

Ia adalah aplikasi secara konkrit dari ‘Ukhuwah Islamiyah’, di mana setiap orang ketika melaksanakan Haji merasai bahwa dirinya adalah saudara bagi sesama Muslim seluruh dunia.

Ia juga aplikasi secara nyata dari makna persamaan darjat berbagai bangsa tatkala mereka memeluk Islam sebagaimana firman Allah swt :

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al-Hujurat : 13)

Ibadah Haji itu telah menjadi medium yang paling sesuai untuk mempertemukan berbagai bangsa Muslim di dunia.

KETIGA : HAJI ADALAH MEDAN PEMBINAAN UNTUK MENGHANTARKAN MUSLIM MENUJU DARJAT YANG TERTINGGI

Dengan Haji, seseorang hamba belajar sambil melatih kesabaran.

Bukankah dalam salah satu hadits Nabi saw menyebutkan bahwa :

"Jihad yang paling utama adalah haji mabrur"? (HR Bukhari)

Dengan Haji, kehidupan kita akan sentiasa dalam suasana ibadah; bersikap ramah dan kasih sayang kepada sesama mukmin serta mampu mengendalikan emosi dan nafsu.

Selain itu, orang yang melaksanakan ibadah Haji juga bererti :

  1. Memahami hakikat ubudiyah kepada Allah.
  2. Berinfak fi sabilillah tanpa mengharapkan apa-apa imbalan.
  3. Mengagungkan sesuatu yang diagungkan Allah.
  4. Merendahkan sesuatu yang direndahkan oleh Allah swt.
KEEMPAT : HAJI DAPAT MEMBANGKITKAN BERBAGAI PERASAAN DAN SIKAP PADA JIWA MANUSIA

Dalam amalan ibadah haji, seseorang jamaah menelusuri jejak perjalanan Nabi Ibrahim as.

Maka, ibadah haji juga bererti mengenang kembali perjalanan hidup generasi masa lalu yang pernah hidup di tempat itu, sekaligus menyambung kerohanian kita dengan mereka dalam ikatan akidah dan perhambaan kepada Allah swt.

KELIMA : PADA IBADAH HAJI TERDAPAT NILAI DAN PELAJARAN YANG TIDAK TERHINGGA

Di dalam setiap amalan Haji terkandung berbagai pelajaran dan makna.

Jika manusia menyedari, Haji akan melahirkan :

  1. Kefahaman-kefahaman Rabbani yang lebih banyak.
  2. Peningkatan akhlak Islam.
  3. Semangat meneladani Rasulullah saw secara lebih mendalam.
Beberapa praktik ibadah Haji yang sarat dengan kandungan hikmah simbolik akan hakikat kehidupan.

Arafah adalah tempat berkumpulnya manusia sebelum melaksanakan tawaf rukun. Semua orang yang berniat Haji berkumpul di padang Arafah.

Secara serentak, mereka memulakan keberangkatan untuk mengagungkan Ka'abah. Kemudian menuju Muzdalifah dalam keadaan telah bertaubat dan berserah diri. Mereka menuju Ka'abah dengan jiwa yang bersih.

Dari Muzdalifah mereka berangkat menuju Mina untuk melontar jumrah sebelum tawaf, sebagai pernyataan bahwa musuh Allah adalah musuh mereka.

Kemudian menyembelih haiwan qurban sebagai tanda syukur kepada Allah atas kurniaNya dalam menghalalkan binatang ternak kepada mereka.

Lalu akhirnya mencukur rambut sebagai persiapan tawaf dengan jiwa yang bersih, pakaian suci dan penampilan yang bagus.

Setelah itu, mereka menuju ke Makkah dan bertawaf di sekeliling Ka'abah sambil mengagungkannya kerana Allah telah mengagungkannya.

Allah swt berfirman :
“... dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati.” (QS Al-Haj : 32)

Kemudian sa'ie antara Safa dan Marwah sebagaimana yang pernah dilakukan oleh ibu mereka, Hajar yang solehah, pada hari permulaan Baitullah dibangunkan. Seterusnya mereka kembali lagi ke Mina untuk melontarkan jumrah sebagai pernyataan permusuhan total terhadap syaitan untuk selama-lamanya.

Haji juga membawa kembali umat Islam kepada markas Islam yang pertama iaitu tempat asal bermulanya agama Nabi Ibrahim as dan Nabi Muhammad saw.

Ini akan berlaku apabila kita menziarahi tempat-tempat bersejarah yang ditinggalkan oleh para anbia’ tersebut. Hasilnya iman dan mental kita akan betambah kuat ketika menghadapi segala permasalahan di tanah air sendiri.

Kita boleh menghayati secara langsung ujian yang menimpa para rasul terdahulu sehingga ujian yang kita alami terasa tidak seberapa. Di sinilah gunanya kita melihat secara langsung tempat-tempat
bersejarah dan menghayati perjuangan mereka.
Perjalanan kembali ini akan memperkuatkan ikatan seorang Muslim kepada pusat Islam. Ia adalah negeri kerohaniannya, kiblatnya, orientasi jasadnya, titik tolak semangat dan cita-citanya.

Sekembalinya dari tempat itu, sebahagian besar bentuk kehidupan muslim telah berubah dan berganti.

Dahulu, keterikatannya dengan markas Islam hanya bersifat teori, namun kini ianya telah menjadi kenyataan yang dapat dirasakan dan diamalkan.

Nabi saw bersabda :

“Barangsiapa berhaji kerana Allah, lalu tidak berlaku keji dan tidak berbuat fasik, ia kembali seperti hari dilahirkan ibunya.” (HR Imam yang enam kecuali Abu Daud)

Haji menghidupkan kenangan Rabbani yang abadi yang pernah dikenali oleh manusia.

  1. Kenangan sebuah keluarga yang tidak pernah memperdulikan apa pun dalam melaksanakan perintah Allah.
  2. Kenangan seorang anak yang menyerahkan dirinya menjadi kurban untuk Allah.
  3. Kenangan seorang ibu yang yakin sepenuhnya akan perlindungan Allah.
  4. Kenangan seorang ibu yang taat kepada Allah dan suaminya.
  5. Kenangan orang-orang yang bertawakkal sepenuhnya kepada Allah.
  6. Kenangan terhadap terbebasnya orang-orang yang tertindas.
Apabila mereka telah kembali ke rumah dengan rasa kemenangan maka semuanya akan terkenang.

Ia adalah neraca yang dengannya dapat diketahui orang-orang yang memperhatikan permasalahan umat Islam dan keadaannya dari segi kekuatan, kebaikan, kelemahan, kebodohan, kehinaan, kemiskinan, kemuliaan atau kejayaannya.

Haji adalah salah satu jalan pembebasan dari segala kejahatan syaitan menuju kehormatan ketuhanan, Zat Yang Maha Pengasih.

Tidak ragu lagi, jika para ulama’ Islam mampu memfungsikan Haji dan meletakkannya secara seimbang, maka ia akan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan umat.

KEUTAMAAN IBADAH HAJI
Syeikh Sayyid Sabiq menyatakan dalam kitabnya “Fiqhus Sunnah” akan beberapa keutamaan  Haji yang disertai dengan hadits-hadits yang menjelaskannya.
PERTAMA : HAJI MERUPAKAN AMAL PALING UTAMA
Rasulullah saw ditanya mengenai amal yang paling utama.
Maka jawab baginda : "Iaitu beriman kepada Allah dan RasulNya."
Tanya orang itu lagi, "Kemudian apa?"
Jawab baginda, "Kemudian berjihad di jalan Allah"
Ditanya pula "Setelah itu apa?"
Baginda menjawab, "Setelah itu Haji yang Mabrur." (HR Bukhari)

Haji Mabrur ialah Haji yang tidak dinodai oleh dosa sedangkan menurut Al Hasan, ciri-cirinya adalah apabila seseorang kembali dari Haji dengan mencintai akhirat dan tidak menghiraukan dunia.
Diriwayatkan secara marfu' dengan sanad Hasan bahwa ‘Haji Mabrur’ (dipenuhi kebajikan) itu adalah apabila seseorang suka menyumbangkan makanan dan lemah lembut dalam ucapan.

KEDUA : HAJI MERUPAKAN JIHAD

“Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi saw dan berkata : "Aku ini penakut dan aku ini lemah."
Ujar Nabi, "Ayuhlah berjihad yang tidak ada kesulitannya iaitu naik haji." (HR AbdurRazaq dan Thabrani)

“Jihad dari orang yang telah tua, dari orang yang lemah dan dari wanita adalah Haji dan Umrah. (HR An-Nasai’e)

“Dari Aisyah, bahwa ia bertanya kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah, menurut engkau jihad itu adalah amal yang paling utama. Kalau begitu tidakkah kami akan berjihad?" Jawab Rasulullah SAW, "Bagi kamu adalah jihad yang lebih utama, iaitu haji yang mabrur." (HR Bukhari)

KETIGA : HAJI MENGHAPUSKAN DOSA

“Barangsiapa mengerjakan haji dan ia tidak menjima' isterinya pada waktu terlarang dan tidak pula berbuat maksiat, maka ia akan kembali seperti pada saat dilahirkan ibunya. (HR Muslim)

“Tatkala Allah telah menanamkan Islam di hatiku, aku datang menemui Rasulullah saw, lalu berkata, "Hulurkanlah tanganmu agar aku membai'ah kepadamu." Nabi pun menghulurkan tangannya, tapi aku masih menutup telapak tanganku." Maka tanya baginda, "Bagaimana engkau ini wahai Amar?" aku menjawab, "Aku akan mengajukan syarat" "Apa syaratnya?" tanya Rasulullah saw. "Iaitu agar aku diampuni" jawabku. Maka sabda baginda, "Tidakkah engkau tahu bahwa Islam itu menghapuskan keadaan sebelumnya, begitu juga hijrah menghapuskan apa yang sebelumnya, juga Haji menghapuskan apa yang sebelumnya?" (HR Muslim)

“Hendaknya engkau melakukan Haji dan Umrah itu secara beriringan kerana keduanya akan melenyapkan kemiskinan dan kesalahan tidak ubahnya seperti kipas angin menerbangkan kotoran-kotoran besi, emas, dan perak. Dan tiadalah ganjaran bagi Haji yang Mabrur itu selain syurga. (HR An-Nasa'ie dan Tirmizi)

KEEMPAT : ORANG YANG MELAKUKAN HAJI MERUPAKAN DUTA ALLAH

Orang yang mengerjakan Haji dan orang-orang yang mengerjakan Umrah merupakan duta-duta Allah. Jika mereka memohon kepadaNya pastilah dikabulkanNya dan jika mereka meminta ampun pastilah diampuniNya. (HR An-Nasa'ie dan Ibnu Majah)

KELIMA : GANJARAN HAJI ADALAH SYURGA
“Umrah kepada Umrah menghapuskan dosa yang terdapat di antara keduanya, sedang Haji yang Mabrur tiada ganjarannya kecuali syurga. (HR Bukhari dan Muslim)

“Rumah ini adalah tiang Islam. Maka siapa yang berangkat menuju rumah ini, baik untuk mengerjakan Haji mahupun Umrah, maka telah dijamin oleh Allah jika ia meninggal akan dimasukkanNya ke dalam syurga dan jika kembali akan diberkatiNya dengan ole-ole pahala.” (HR Ibnu Juraij dengan sanad hasan)

MOTIVASI MENDAPATKAN HAJI MABRUR
Setiap orang yang berangkat menunaikan ibadah Haji pasti dibekalkan dengan doa "Semoga mendapat Haji Mabrur".
Itulah dambaan semua orang yang pergi haji supaya mendapat Haji Mabrur. Betapa tidak, Haji Mabrur balasannya adalah syurga sebagaimana sabda Rasulullah saw,  "Haji yang mabrur tiada balasan kecuali syurga." (HR Bukhari/Muslim)

Ibadah Haji boleh dikatakan sebagai ibadah yang berhasil atau dalam hal ini sebagai Haji Mabrur apabila memenuhi beberapa ciri-ciri berikut :
  1. Motivasi atau niat ibadah tersebut adalah ikhlas semata-mata mengharap ridha Allah swt.
  2. Proses pelaksanaannya sesuai dengan contoh ibadah Rasulullah saw di mana syarat, rukun, wajib bahkan sunnah ibadah tersebut dipenuhi.
  3. Pembiayaan untuk ibadah tersebut mestilah diperolehi dengan cara yang halal, begitu pula pembiayaan untuk keluarga yang ditinggalkan juga mesti dari sumber yang halal.
  4. Kesan dari ibadah tersebut adalah positif bagi pelakunya iaitu adanya perubahan kualiti perilaku ke arah yang lebih baik dan lebih terpuji.
Sebuah potret Haji Mabrur tidak hanya dinilai pada ketika proses ibadah Haji yang berlangsung sahaja tapi juga mesti dinilai setelah ibadah Haji berakhir.

Ada semacam petunjuk kemabruran Haji yang nampak dari sikap-sikap tertentu setelah pulang ke tanah air seperti berikut:
  1. Patuh melaksanakan solat.
  2. Sentiasa membayar zakat.
  3. Bersungguh-sungguh membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah.
  4. Bergaul baik sesama umat Islam.
  5. Sayang kepada sesama makhluk Allah.
  6. Meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah terutama dosa-dosa besar seperti syirik, riba, judi, zina, minum arak, rasuah, membunuh orang, bertengkar, menyakiti orang lain, khurafat, bid'ah dan lain-lain.
  7. Gemar melaksanakan ibadah-ibadah sunnah dan amal soleh dan berusaha meninggalkan perbuatan-perbuatan yang makruh dan tidak bermanfaat.
  8. Aktif memperjuangkan Islam dengan melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar.
  9. Sifat-sifatnya berubah menjadi terpuji seperti sabar, syukur, tawakkal, bertolak ansur, pemaaf, tawadhu'dan lain-lain.
  10. Cepat melakukan taubat apabila terlanjur melakukan kesalahan dan dosa.
  11. Tidak membiasakan diri proaktif dengan perbuatan dosa.
  12. Bersungguh-sungguh memanfaatkan segala potensi yang ada pada dirinya untuk menolong orang lain dan menegakkan kemulian Islam dan kaum Muslimin.
Ya Allah, jadikanlah ibadah Haji yang dilaksanakan oleh umat Islam sebagai suatu kembara rohani yang akan merubah hati dan jiwa mereka ke arah meningkatkan hubungan mereka denganMu. Permudahkanlah jamaah-jamaah Haji yang akan melaksanakan ibadah tersebut pada tahun ini dan selamatkanlah perjalanan Haji mereka dan kurniakanlah Haji yang Mabrur untuk mereka.

Ameen Ya Rabbal Alameen
WAS
Labels: Ilmu Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook

Leave a Reply

Newer Post Older Post
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Yang Setia

Pautan

  • Muharikah
    Antara dua pilihan
    3 years ago
  • Angel Pakai Gucci!
    Doa Itu Bom Nuklear Bagi Orang Mu'min!
    5 years ago
  • Majalah Jom!
    Isu 45: ALAMAK, AKU SALAH PILIH! (EDISI ISTIMEWA)
    9 years ago
  • دعوتنا DAKWATUNA -dakwahkite-
    Di antara Kefahaman dan Pelaksanaan (Sudut Pandang Parti Kebebasan dan Keadilan FJP – Mesir)
    10 years ago
  • ZADUD-DUAT
    Wahai Ikhwah, Persaudaran adalah rahsia kekuatan anda
    11 years ago
  • Popular
  • Recent
  • Archives
 

Diri Ini

My photo
WAS
Blog ini memaparkan bahan-bahan bacaan dan artikel yang boleh meningkatkan ilmu dan kefahaman Islam anda..
View my complete profile

Blog Ini Menarik??

Yang Paling Digemari

  • Tsabat Memenangkan Dakwah
    ‘ Tsabat ’ bermakna teguh pendirian dan tegar dalam menghadapi ujian serta mehnah di jalan kebenaran. Ia merupakan benteng bagi seorang ak...
  • Memohon Dari Al Jabbar
    Seringkali manusia terjebak oleh pemikirannya sendiri dan merasa mampu untuk merancang segala sesuatu. Padahal tidak ada kekuatan dalam d...
  • Menjelmakan Makna Tarbawi
    Sehingga ke saat ini Allah swt masih memberikan rahmat kepada kita melalui hidayah, iman, Islam serta dakwah dan tarbiyah. Sungguh, n...
  • Apabila Hijab Terbuka
    Terbukanya hijab  (sekatan pembatas)  antara kita dengan Allah adalah sumber ketenangan dan kebahagiaan hidup. Ketika hijab telah terbuka, s...
  • Melahirkan Murabbi Yang Berjaya
    Proses tarbiyah adalah suatu pekerjaan yang sangat berat dan tidak mudah kerana tarbiyah bererti: 1. Mempersiapkan manusia. 2. Membentuk d...

Arkib

  • ►  2017 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2016 (4)
    • ►  September (2)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (39)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (2)
    • ►  January (5)
  • ►  2014 (42)
    • ►  November (5)
    • ►  October (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (1)
    • ►  June (9)
    • ►  May (8)
    • ►  April (4)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2013 (72)
    • ►  December (1)
    • ►  November (5)
    • ►  October (4)
    • ►  September (5)
    • ►  August (6)
    • ►  July (5)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (7)
    • ►  February (9)
    • ►  January (11)
  • ▼  2012 (163)
    • ►  December (8)
    • ►  November (9)
    • ▼  October (9)
      • Pemuda Pemikul Risalah
      • Haji Suatu Kembara Rohani
      • Travelog Ke Kota Cahaya
      • Keabadian Fokus Utama
      • Keperluan Sumbangan Dalam Dakwah
      • Ikatan Haji Dan Pengorbanan
      • Tarbiyah Warisan Suci
      • Murabbi Membina Jamaah Dan Umat
      • Isu Asasi Di Jalan Dakwah
    • ►  September (9)
    • ►  August (6)
    • ►  July (12)
    • ►  June (9)
    • ►  May (15)
    • ►  April (16)
    • ►  March (18)
    • ►  February (24)
    • ►  January (28)
  • ►  2011 (93)
    • ►  December (24)
    • ►  November (69)

Susunan

  • Akhlak (6)
  • Aqidah (17)
  • Dakwah (73)
  • Fikrah (74)
  • Ilmu (38)
  • Motivasi (10)
  • Muslimah (3)
  • Mutiara Hikmah (12)
  • Mutiara Hikmah Para Duat (21)
  • Mutiara Hikmah Ramadhan (3)
  • Renungan (31)
  • Ruhiyah (8)
  • Tarbiatuna (5)
  • Tarbiyah (34)
  • Tausiyah (31)
  • Tokoh (8)
  • Uslub (11)
  • Video (29)

Panji Islam

Asmaaul Husna

Kalam Hikmah

Coretan Anda

Pengunjung

Free CountersFree CountersFree CountersFree CountersFree Counters

Detik Kehidupan

Hari Ini

Waktu Solat

Pelawat


widgets

Selamat Melayari

  • NEW POSTS
  • COMMENTS
  • flickr

    Get your Flickr ID!
 
 
© 2011 Tinta Perjalanan | Designs by Web2feel & Fab Themes

Bloggerized by DheTemplate.com - Main Blogger