Abad ke 15 Hijriyah adalah abad kebangkitan Islam di mana riak-riak kebangkitan ini kian
terasa dari hari ke
hari.
Bagi mereka
yang bergerak bersama denyutan nadi umat pasti
merasakannya kerana itulah mereka terus bergerak dengan
semangat yang tidak pernah padam.
Namun,
di sudut lain kita juga melihat sekelompok manusia dari umat ini
yang memandang masa depan dengan penuh
pesimistik di mana tidak ada gelora
perjuangan dalam dadanya serta tidak terlintas langsung dalam pemikirannya
kemahuan untuk bergerak.
Renggangnya mereka dari realiti perjuangan umat menyebabkan hati-hati mereka sentiasa dirundung duka
padahal
kemenangan Islam sudah di depan mata, InsyaAllah.
Al-Qur’an hadir dengan beberapa “Al-Mubasysyiraat” iaitu berita-berita gembira atau janji-janji gembira yang diceritakan oleh Allah swt.
PERTAMA :
Berita gembira yang pertama yang terdapat di dalam Al-Qur’an ialah janji Allah swt kepada orang-orang Mukmin dengan kemenangan Islam. Cahaya kebenarannya akan tersebar ke seluruh pelusuk dunia dan akan mengatasi semua agama-agama lain.
Firman Allah swt :
“Mereka (orang-orang musyrikin dan ahli kitab) mahu memadamkan cahaya Allah (agama Islam) tetapi Allah Taala akan menyempurnakannya sekalipun orang-orang kafir membenci (Islam). Dialah (tuhan) yang mengutuskan Rasul-Nya membawa hidayah dan agama yang benar untuk mengatasi agama-agama yang lain kesemuanya, sekalipun orang-orang musyrikin membencinya.” (QS At Taubah : 32 – 33)
KEDUA :
Berita gembira kedua ialah umat Muhammad saw ini akan memegang tampuk Khalifah di muka bumi. Dunia akan aman sejahtera di bawah pemerintahan Islam.
Firman Allah swt :
“Janji Allah kepada orang-orang yang beriman dan beramal soleh bahawa akan dijadikan mereka Khalifah di muka bumi ini sebagaimana memerintah umat-umat terdahulu dari mereka.” (QS An Nuur : 55)
KETIGA :
Berita gembira ketiga ialah berita kejayaan Rasul-Rasul terdahulu beserta pengikut-pengikut mereka. Sebaliknya azab dan bala bagi kaum yang engkar dari mengikut petunjuk Rasul-Rasul tersebut.
Firman Allah swt :
“Kami beri kemenangan kepadanya (Nabi Nuh as) dan pengikut-pengikutnya dalam kapalnya (dari banjir besar) dan kami jadikan ia pengajaran untuk sekalian alam.” (QS Al Ankabut : 15)
FirmanNya lagi :
“Dan tatkala kami belahkan laut menjadi dua , dan kami beri kejayaan kepada kamu (pengikut-pengikut Nabi Musa as) dan kami tenggelamkan Firaun serta pengikit-pengikutnya.” (QS Al Baqarah : 50)
Di antara berita gembira yang terdapat di dalam Al-Qur’an juga ialah janji Allah swt bahwa akan ada satu golongan yang amat mencintai Islam dan orang-orang Islam. Manakala orang-orang Musyrikin dan orang-orang yang murtad tidak akan memudaratkan agama Allah ini serta akan lahir satu generasi di mana orang-orang Islam mempunyai kekuatan yang padu .
Firman Allah swt :
“Wahai orang-orang yang beriman , sesiapa yang murtad di kalangan kamu yang keluar dari agamanya (Islam) , maka Allah akan datangkan satu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka mencintai-Nya, merendah diri kepada orang-orang yang beriman (yang lain) , serta bersungguh-sungguh(menentang) orang-orang kafir , mereka berjihad di jalan Allah dan tidak takut celaan orang-orang yang mencela.” (QS Al Maaidah : 54)
Sesungguhnya janji-janji Allah itu benar dan berita-berita gembira yang dijanjikan oleh Allah itu telah dan pasti berlaku.
Sabda Rasulullah saw :
“Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi daripadanya.”
Di setiap ceruk penjuru dunia kedengaran kelantangan suara-suara sebahagian dari pendakwah yang mengenengahkan perkara-perkara yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa akhir zaman dan tidak kurang pula dari mereka yang memperkatakan tentang hadith-hadith yang berkaitan dengan fitnah-fitnah yang akan menimpa umat Islam dan tanda-tanda hampirnya kiamat.
Kebanyakan daripada pendakwah-pendakwah tersebut menafsirkan hadis-hadis ‘fitan’ (fitnah akhir zaman) seakan-akan membayangkan Islam adalah agama birokrasi dan terkebelakang manakala kekufuran mengatasi segala-galanya. Segala kemungkaran dan kejahatan akan mendapat sanjungan manakala kebajikan dan kebaikan akan diabaikan serta dirungkai satu persatu .
Segala tanggapan dan penafsiran yang tidak terperinci ini telah memutuskan segala urat saraf usaha pejuang-pejuang di jalan Allah secara tidak langsung seolah-olah ianya sudah tidak dapat diperbaiki kembali.
Ramai di kalangan kita yang hanya melihat dan memerhatikan kejatuhan Islam tanpa membina kembali usaha-usaha untuk mendirikan dan menegakkan kembali tunjang-tunjang Islam justeru itu, bertambahlah keburukan demi keburukan sehingga datangnya ketentuan Allah swt iaitu munculnya hari kiamat.
Inilah antara kesilapan penafsiran yang berlaku ke atas sesetengah nas Al-Qur’an dan hadith Rasulullah saw di mana kita terlupa dan leka akan janji-janji Allah swt tentang berita gembira, tentang kemenangan dan kegemilangan Islam pada masa hadapan.
Oleh itu, sewajarnyalah pejuang-pejuang agama Allah sentiasa meneruskan dan menyebarkan berita gembira kemenangan Islam itu semoga dengan tersebarnya berita gembira tersebut, segala keazaman yang telah luput dan suram akan dipulihkan kembali dan segala sindrom-sindrom sifat putus asa yang berputik di lubuk jiwa para pejuang agama Allah akan dapat dihapuskan sama sekali.
Berita gembira mengenai kemenangan Islam ini telah banyak disebut secara berulang kali di dalam nas-nas Al-Qur’an dan As Sunnah. Tidak ketinggalan juga pengajaran yang diambil daripada peristiwa-peristiwa lampau tentang keunggulan dan kemenangan Islam.
PERTAMA : BERITA
KEMENANGAN DARI AL-QUR’AN
Dalam surah At-Taubah ayat 32-33 kita mendapatkan
berita gembira bahwa Allah akan sentiasa menolong hamba-hamba-Nya dan mengukuhkan agamaNya.
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah
dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain
menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan
agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang
musyrik tidak menyukai.”
Makna seperti
ini terulang dalam surah-surah lainnya di
antaranya
adalah dalam surah Ash-Shaff ayat 8-9 dan surah Al-Fath ayat 28.
Berita kemenangan yang lain yang disebutkan di dalam Al-Qur’an adalah firman Allah swt :
“Dan Allah telah berjanji kepada orang yang beriman di
antara kamu dan yang mengerjakan amal-amal yang soleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka
berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum
mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan benar-benar Dia akan menukar (keadaan) mereka,
sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang tetap kafir
sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS An-Nuur : 55)
Ibnu Katsir mengatakan bahwa ayat ini merupakan janji
Allah untuk menjadikan umat Muhammad menjadi :
a.
Pemimpin bumi.
b.
Pemimpin manusia.
c.
Penguasa mereka.
Melalui mereka, negara akan menjadi makmur dan
aman sentosa. Hal
ini terbukti dengan ‘futuhat’ (pembukaan) berbagai daerah oleh umat Islam seperti
Makkah, Khaibar, Bahrain, seluruh Jazirah Arab dan Yaman. Sementara itu jizyah
dari Majusi Hajar dan beberapa daerah Syam terus mengalir.
Pada masa khalifah
Abu Bakar :
1.
Khalid bin Al Walid berhasil menembusi wilayah
Parsi.
2.
Abu Ubaidah
menguasai Syam.
3.
Amru bin Al Ash membuka Mesir.
Secara berturutan, beberapa
daerah Syam, Basrah dan Damsyik dapat
dibebaskan.
Pada masa khalifah
Umar bin Al Khattab, seluruh daerah
Syam bebas dan Mesir dikuasai dan sebahagian dari Parsi berhasil direbut
serta kekuasaan
Romawi dari hari ke hari semakin berkurangan.
Bahkan pada masa khalifah
Utsman bin
Affan, kekuasaan Islam sudah menembusi wilayah Cina.
Syeikh Yusuf Al Qardhawi mengatakan bahwa janji Allah kepada
umat yang beriman ini adalah janji yang abadi dan berterusan. Ertinya kemenangan dan kekuatan pada
masa Khulafaur Rasyidin boleh diwujudkan kembali dengan beberapa syarat berikut :
a.
Iman.
b.
Amal soleh.
c.
Menyembah Allah.
d.
Tidak menyengutukanNya.
Berita kemenangan juga diisyaratkan dalam kisah-kisah
para Rasul, misalnya dalam kisah perjuangan Nabi Musa (QS Al-Qashash
: 4-6) yang
menegaskan bahwa Allah menunaikan iradahnya untuk mengukuhkan kedudukan kaum ‘mustadh’afin’ dan menghancurkan kekuasaan orang-orang
yang menindas dan berlaku sombong.
Berita lain yang diungkapkan oleh Al-Qur’an tentang kemenangan adalah janji Allah untuk
menolong orang-orang mu’min (QS
Ar-Ruum : 47; Yunus: 103; Al-Baqarah
: 214). Allah pun
berjanji untuk mengagalkan tipu daya orang kafir (QS At-Thariq
: 15-17; Al-Anfal
: 36; Yunus : 81-82; Al-Anfal: 36; Ali Imran: 12-13).
Untuk itu semua, Allah swt akan mendatangkan Kaum yang Dia cintai yang bersedia menolong agama-Nya.
Ibnu Katsir berkata
:
“Barangsiapa yang tidak mahu menolong agama Allah dan menjalankan
syariat-Nya, maka Allah akan menggantikan mereka dengan orang yang lebih baik
dari mereka, lebih kuat dan lurus pendiriannya.” (lihat Muhammad: 38, an-Nisaa: 133,
Fathir: 16-17).
Perjuangan para
penolong agama Allah ini akan sentiasa didukung oleh
Allah swt di antaranya dengan cara memperlihatkan
bukti-bukti kebenaran Al-Qur’an :
“Kami perlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan)
Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi
mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar…” (QS Fushilat : 53)
KEDUA : BERITA KEMENANGAN DARI SUNNAH
Berita
kemenangan dari sunnah Nabi banyak sekali dimuatkan dalam
kitab-kitab hadith sahih, namun
banyak yang dilupakan oleh
orang ramai. Di
antara berita
kemenangan Islam tersebut adalah:
1. Tersebarnya Islam di seluruh dunia
“Islam akan mencapai wilayah yang dicapai siang dan malam. Allah tidak
akan membiarkan rumah yang mewah mahupun yang sederhana kecuali
akan memasukkan agama ini ke dalamnya…” (HR. Ahmad).
2. Eropah akan dikuasai oleh
Umat Islam
Abdullah bin Amru bin Al
Ash mencatat
hadits dari Rasulullah saw yang ditanya :
“Kota mana yang
akan lebih dahulu dibebaskan oleh Islam,
Konstantinopel atau Romawi?”
Baginda saw menjawab, “Kota Herakliuslah (Konstantinopel / Istanbul) yang akan dibebaskan terlebih dahulu!”
Nubuwwah tersebut terbukti berlaku
pada Abad ke-9
Hijriyah, bertepatan dengan abad ke-15 Masehi. Tepatnya pada hari Selasa, 20 Jamadil Awwal 857 H / 29 Mei 1453 M. Pembebasan
Konstantinopel pada masa itu dipimpin oleh seorang Komandan
muda khilafah Utsmaniyah berusia 23
tahun yang bernama Muhammad bin Murad atau dikenali juga dengan sebutan Muhammad Al-Fatih.
Ketika ini, kita masih menunggu nubuwwah kedua iaitu
dibebaskannya Rom (Itali). InsyaAllah negeri ini akan segera kita kuasai di mana Syeikh Yusuf Al Qardhawi menduga bahwa
pembebasan Rom
akan berlaku dengan perantaraan pena dan lidah, wallahu a’lam.
3. Meluasnya kekuasaan Islam di Timur dan
Barat
“Sesungguhnya Allah swt telah memperlihatkan kepadaku
bumi bahagian timur dan bahagian baratnya, dan kekuasaan umatku akan mencakupi bumi yang
aku lihat itu.” (HR Muslim)
4. Kemakmuran Umat Islam
“Hari kiamat tidak akan berlaku hingga harta umat Islam
demikian melimpah dan berlebihan, hingga orang yang mempunyai harta kesukaran mencari orang yang mahu menerima
sedekahnya, dan jika ingin memberikan hartanya kepada seseorang, orang yang
akan diberikan harta tersebut berkata, ‘Aku tidak memerlukannya’” (Hadits Muttafaq ‘alaih)
5.
Kembalinya ‘Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah’
“Masa kenabian akan berlangsung pada kamu dalam beberapa tahun,
kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang masa kekhalifahan atas
manhaj kenabian, selama beberapa masa hingga Allah mengangkatnya, kemudian datang masa
kerajaan yang buruk / menggigit (mulkan ‘aadhon) selama beberapa masa, seterusnya datang masa kerajaan diktator (mulkan jabariyyan) dalam beberapa masa hingga waktu yang
ditentukan Allah, setelah itu akan (berulang lagi) khilafah ‘ala
minhajin nubuwwah (kekhalifahan atas manhaj kenabian).” (HR Ahmad, Al-Bazzar dan
Thabrani)
6. Kemenangan Islam atas Yahudi
Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw bersabda :
“Kamu akan memerangi Yahudi hingga kamu mampu memukul mundur mereka,
kemudian batu akan berkata, ‘Wahai orang Islam, ini ada Yahudi di belakangku,
bunuhlah dia.” (Hadits
Muttafaq alaih)
7. Bertahannya Kelompok Islam
Diriwayatkan dari Umar bahwa Nabi saw bersabda :
“Sekelompok umatku akan terus menang atas agama yang lain, mengalahkan
musuh mereka, mereka tidak terganggu oleh orang-orang yang menentang mereka,
kecuali sedikit ujian yang menimpa mereka hingga
datang keputusan Allah, dan mereka terus seperti itu.” Para sahabat
bertanya, “Wahai Rasulullah, dimanakah mereka berada?” Rasulullah menjawab:
“Mereka berada di Baitul Maqdis dan di sekitar Baitul Maqdis.” (HR Thabrani)
8. Datangnya Pembaharu Setiap Abad
“Sesungguhnya Allah mengutus bagi umat ini pada awal setiap seratus
tahun orang yang memperbaharui agamanya.” (HR Abu Daud)
9. Turunnya Isa Al-Masih
Para ahli hadith menyebutkan
bahwa hadith-hadith yang datang tentang masalah turunya Isa Al-Masih ini
mencapai tahap mutawathir. Sebanyak 40
hadith yang terdiri dari hadith shahih dan hasan (tidak ada yang dhaif) telah disebutkan oleh Allamah Maulana Anwar al-Kasymiri dalam kitabnya “At-Tashriihu bimaa tawaatara fii nuzuulil masiih.”
10. Datangnya Al-Mahdi
Dalam hadith yang sangat
banyak disebutkan tentang akan datangnya seorang penguasa yang berpegang teguh
dengan ajaran Islam. Ia datang setelah
masa-masa kemerosotan dan kerosakan. Ia menegakkan
agama Allah di muka bumi ini dan memenuhinya dengan keadilan sebagaimana dunia ini pernah penuh dengan kejahatan dan kerosakan.
Mengenai perkara ini, cukuplah kita meneliti hadith berikut :
“Tidak akan berlaku hari kiamat hingga dunia ini
penuh dengan kezaliman, ketidakadilan dan permusuhan, kemudian seseorang keluar
dari ahli baitku yang akan memenuhi dunia ini dengan keadilan, sebagaimana
dunia telah penuh dengan kezaliman, ketidakadilan dan permusuhan.” (HR Al-Hakim)
C. BERITA KEMENANGAN DARI SEJARAH
Dari sejarah
perjuangan umat Islam, kita akan dapati berita kemenangan
Islam. Renungkanlah pertolongan Allah yang sentiasa datang ketika diperlukan.
Perhatikanlah
sejarah Hijrah, Perang Badar dan Perang Khandaq
dan renungilah di saat Allah menolong Khalifah Abu Bakar ra
melawan kaum ‘murtadin’ (orang-orang
murtad) yang disesatkan
oleh nabi-nabi palsu (Musailamah, Sajjah,
Aswad Al-Unsi, Thulaihah Al-Asadi, dll)
sehingga mereka enggan mengeluarkan zakat.
Bacalah sejarah perang Salib di mana dalam perang ini tentera
Salib pernah
menguasai Palestin selama 90 tahun
tetapi kemudian
muncullah Imaduddin Zanki, Mahmud Asy-Syahid
dan Sholahuddin Al-Ayyubi sehingga Palestin kembali dapat dikuasai.
Peperangan di Mesir berakhir dengan tertawannya Louis IX di Dar Ibn Luqman di Manshuriah.
Syeikh Yusuf Al-Qardhawi memberi komentar terhadap peristiwa-peristiwa di atas yang mengisyaratkan
bahwa umat Islam boleh sahaja ‘tertidur’ atau ‘sakit’, namun ia tidak akan ‘mati’,
selama mana :
1.
Di dalam darah
umat Islam masih mengalir aqidah
yang suci.
2.
Ada orang yang
memimpin mereka untuk menegakkan kalimah
‘Laa Ilaaha
Illallaah’.
Lihatlah bagaimana Khilafah Abbasiyah runtuh oleh Pasukan
Tartar yang ganas hingga darah mengalir bagaikan sungai
dan sungai Dajlah menjadi hitam kerana
banyaknya
kitab-kitab karya peradaban Islam yang dibuang ke dalam sungai tersebut.
Namun,
tidak lebih dari 2
tahun setelah peristiwa tersebut, berlaku dua
mukjizat Islam.
PERTAMA :
Islam dapat mengalahkan bangsa Tartar dalam peperangan
‘Ain Jalut yang menjadi sebuah lagenda di bawah pimpinan Sultan Mamluk yang soleh, Saifudin Quthuz dengan bala tentera Mesir pada 25 Ramadhan 658 H
iaitu tepat 2 tahun
setelah jatuhnya kota Baghdad,
padahal
bangsa-bangsa di dunia pada ketika itu menganggap
bahwa pasukan Tartar adalah pasukan yang tidak dapat dikalahkan.
KEDUA :
Bangsa Tartar yang menjajah menjadi pemeluk agama bangsa
yang dijajahnya iaitu Islam.
Selain
itu, pada zaman moden
pula, kita menyaksikan penentangan yang cukup kental melawan
penjajahan yang digerakkan oleh umat Islam di
atas semangat jihad seperti yang dilakukan oleh :
a.
Abdul Qadir
al-Jazairi di Algeria.
b.
Amir Abdul
Karim Al-Khattabi di Moroko.
c.
Umar Al Mukhtar di Libya.
d.
Syeikh Izuddin Al-Qassam di Palestin.
Bernard Lewis dalam bukunya ‘Barat dan Timur
Tengah’ mengakui bahwa
gerakan-gerakan keagamaanlah yang
menjadi penggerak
perang-perang kemerdekaan di seluruh
negeri-negeri Islam melawan penjajah.
D. BERITA KEMENANGAN DARI REALITI SEMASA
Sekilas pandang, tidak dapat dimungkiri lagi bahwa umat Islam kini memang ‘berpenyakit’ di mana :
1. Islam menjadi lemah kerana wujudnya golongan yang berlebihan dalam agama dan juga golongan yang meninggalkannya sama sekali.
2. Tauhid di
dalam batang tubuh umat Islam mulai menjadi lemah yang
diawali dengan munculnya fenomena kemusyrikan di mana-mana.
3. Sikap keberagamaan melemah diawali dengan banyaknya umat yang meninggalkan solat dan memperturutkan hawa nafsu
mereka.
4. Muncul pula tasawuf-tasawuf yang menyimpang dari syariat.
5. Tradisi Islam yang pokok mulai menjadi lemah.
6. Pemikiran Islam juga menjadi lemah sehingga sukar untuk berkarya bagi membangunkan
peradaban,
malah mereka cuma menjadi pengguna
kepada pemikiran
orang lain.
7. Akhlak Islam yang asas juga melemah sehingga sikap dusta, khianat dan keserakahan terhadap dunia menjadi
pemandangan biasa.
8. Kezaliman bermahajaralela
dan budaya syura hampir sudah ditinggalkan.
PERTAMA : Gerakan
Pembaharuan terus berlangsung
Pada abad ini, berbagai gerakan keagamaan muncul membangunkan kembali umat
Islam sehingga gelombangnya masuk ke dalam agenda
politik. Contohnya adalah gerakan ‘Al-Ikhwan Al-Muslimun’ yang dibangunkan oleh Imam Hasan Al-Banna di
Mesir.
Dahulu, pihak Barat menyangka
bahwa Islam akan
segera lenyap, tapi kini, tidak ada seorang pun yang akan menduga seperti itu kerana tidak mungkin itu
berlaku sedangkan
perkembangan Islam di Barat kini semakin
pesat.
Gerakan ini
terus bergerak tiada henti membangkitkan umat membentuk generasi baru Islam. Mereka mengembalikan kepercayaan manusia kepada
Islam dan membangkitkan harapan mereka untuk melihat
kemenangan Islam.
Musuh-musuh
Islam melakukan berbagai tipu daya untuk menjauhkan umat dari mereka, namun usaha mereka tidak akan berhasil.
“Mereka
memikirkan tipu daya, dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah
sebaik-baik pembalas tipu daya.” (QS Al-Anfal : 30)
Gerakan
kebangkitan Islam telah menyebar ke Barat dan Timur, cahayanya menyebar ke negeri-negeri Islam dan terus mengembang
ke seluruh
dunia menebar hidayah.
Kebangkitan Islam kini
mampu :
- Menggugah kesedaran akal.
- Memenuhi hati dengan keimanan dan semangat untuk
beramal.
- Menunjukkan dirinya dalam kancah pemikiran.
- Membawa perbaikan akhlak
umat.
- Merubah struktur ekonomi dan politik.
- Menjadi benteng dalam medan jihad.
KEDUA : Kekuatan Arus Gelombang Islam
Umat Islam memiliki kekuatan iman dan kekuatan manhaj. Perkara ini diperkuatkan
oleh penulis Barat, Paul Schmidt dalam bukunya ‘Islam Kekuatan
Masa Depan’ yang
menyebutkan bahwa ada tiga tiang kekuatan umat
Islam iaitu :
- Kekuatan Islam sebagai agama.
- Tersedianya
sumber-sumber kekayaan alam.
- Suburnya
keturunan pada umat Islam.
Menurutnya jika tiga tiang ini kukuh dan umat Islam bersatu di atasnya, maka pancaran Islam merupakan ancaman kepada
kekuatan Eropah dan bangkitnya Islam menjadi pemimpin dunia.
Dari huraian di atas
dapatlah diambil kesimpulan bahwa tidak ada alasan
lagi bagi kita untuk bersikap pesimistik
dalam menatap masa
depan yang cemerlang kerana menurut Sayyid Qutb, ‘Al-Mustaqbal li Haadzad Diin’ (masa depan adalah milik Islam).
Maka,
marilah bersama berada di medan ini untuk :
- Tampil ke hadapan.
- Menafkahkan apa yang kita mampu.
- Memperuntukkan segenap keupayaan yang dimiliki.
- Bergerak dalam saf yang tersusun rapi.
Ya
Allah, sesungguhnya Engkau sentiasa berkewajiban memberi pertolongan dan
mengurniakan kemenangan kepada hamba-hambaMu yang beriman dan melaksanakan
setiap tuntutan dariMu. Kami yakin dengan berita-berita gembira yang telah
Engkau janjikan melalui lidah RasulMu, maka berilah kemenangan itu kepada kami.
Ameen
Ya Rabbal Alameen
WAS