Allah swt telah menurunkan kepada kita Al Qur’an sebagai :
a. Cahaya.
b. Rahmat.
c. Ubat dari penyakit hati dan badan.
d. Penerang jalan manusia.
e. Penjelas dari perselisihan yang berlaku di kalangan manusia.
Al Qur’an memuatkan kisah orang-orang terdahulu dan berita bagi orang yang mengikutinya. Di dalamnya terdapat penjelasan mengenai hukum-hukum syariat yang berkaitan dengan halal dan haram.
Al Qur’an memiliki kekhususan yang dijelaskan oleh Rasulullah saw di mana baginda :
1. Mengajarkan kepada kita bahwa di dalam Al Qur’an terdapat banyak surah yang dapat memenuhi keperluan dan menghilangkan kesempitan.
2. Memberitahu kepada kita bahwa di dalam Al Qur’an terdapat banyak surah yang sebahagiannya melebihi sebahagian yang lain meskipun semuanya adalah firman Allah.
Salah satu surah yang memiliki kekhususan tersebut adalah Surah Al Mulk iaitu sebuah surah yang berisi 30 ayat.
Allah swt menurunkan surah tersebut di hati nabi Muhammad saw sebelum baginda berhijrah ke Madinah. Kandungan Surah Makkiyyah ini adalah tentang :
a. Persoalan aqidah.
b. Hujah orang kafir.
c. Perdebatan orang musyrik.
d. Keadaan penduduk syurga dan kenikmatan yang ada di dalamnya.
e. Keadaan penduduk neraka dan azab yang ada di dalamnya.
Rasulullah saw telah memberitahu kepada kita bahwa surah yang diberkati ini merupakan :
1. Pencegah.
2. Penjaga.
3. Penyelamat.
4. Pemberi syafa’at.
Ia akan :
a. Memberikan syafa’at kepada pemilik (pembaca) nya.
b. Menyelamatkan dari azab kubur.
c. Membelanya didepan Rabb-Nya Azza Wa Jalla pada hari kiamat kelak.
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya surah yang berisi tiga puluh ayat ini akan memintakan syafa’at bagi pemiliknya maka dia pun diberi ampunan.” (HR Ahmad)
Dari Ibnu Abbas ia berkata :
Dari Ibnu Abbas ia berkata :
“Seorang laki-laki mendirikan khemah di atas kuburan yang tidak disedarinya. Lalu ia mendengar suara manusia tengah membaca surah Al Mulk hingga selesai. Lalu ia mendatangi Rasulullah saw dan menceritakan kejadiannya:
‘Wahai Rasulullah, aku mendirikan khemah di atas sebuah kuburan, tapi aku tidak menyedari jika itu adalah kuburan. Lalu aku mendengar suara seseorang tengah membaca surah Al Mulk hingga selesai.’
Rasulullah saw bersabda, “Itu adalah penghalang yang akan menyelamatkan pemiliknya dari azab kubur.” (HR Tirmizi)
Dari Jabir bin Abdillah ia berkata ;
“Rasulullah saw tidak tidur pada malam hari sehingga dia membaca (Alif Laam Miim, Tanzil) dan (Tabaarakallazi Biyadihil Mulku).” (HR Tirmizi)
Ibnu Abbas ra memberi pengajaran kepada seseorang dengan bertanya :
“Mahukah engkau aku hadiahkan sebuah hadits?”
Laki-laki tersebut menjawab, “Ya,”
Ibnu Abbas berkata :
“Bacalah (tabaarakalladzi biyadihil mulku) dan ajarkanlah kepada keluargamu, semua anak-anakmu, bayi-bayimu, dan tetanggamu kerana, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda: “Aku suka kalau surah itu berada dalam hati setiap orang dari umatku.”
Inilah surah yang diberkati yang semestinya :
1. Kita sentiasa membacanya.
2. Kita lantunkan dengan lisan.
3. Kita perhatikan dengan hati.
4. Kita ajarkan kepada anak-anak dan isteri kita.
Marilah kita baca surah tersebut pada setiap malam, mudah-mudahan Allah swt memberikan syafa’atnya kepada kita lalu kita akan diselamatkan dari azab kubur dan kedahsyatan hari kiamat.
Inilah surah yang diberkati iaitu surah yang dinamakan sebagai surah ‘makkiyyah’dalam :
a. Memberikan penjelasan tentang ‘qudrah’ Allah swt.
b. Berbicara tentang kebesaran-Nya.
c. Menetapkan kenabian Muhammad saw.
Surah ini dimulai dengan pujian kepada Allah swt.
‘Biyadihil mulk’
(Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan).
Ertinya, Allah swt memiliki kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya.
Dialah :
1. Pemilik penciptaan dan perintah.
2. Yang memberi makan dan bukan yang diberi makan.
3. Yang memberi balasan bukan yang diberi balasan.
4. Maha Pemberi rezeki.
5. Yang Mempunyai Kekuatan lagi sangat kukuh.
6. Yang ditangan-Nyalah kerajaan setiap sesuatu.
7. Pencipta segala sesuatu.
8. Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
9. Yang tidak ada sesuatu pun yang ada di langit dan di bumi yang dapat melemahkannya.
10. Yang apabila Ia menghendaki sesuatu, ia berkata, “Kun” (jadilah), maka terjadilah.
“Alladzii khalaqal mauta wal hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amalaa wa huwal ‘aziizul ghafuur”
(Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun).
Allah menghinakan hamba-Nya dengan kematian, meskipun :
a. Ia menjadi penguasa manusia.
b. Jawatannya telah memuncak.
c. Hartanya melimpah ruah.
d. Kekuatannya kukuh.
e. Umurnya panjang.
Namun, akhirnya ia akan tetap mati. Penghujungnya adalah kehancuran dan ketidakadaan. Ruhnya akan dipisahkan dengan badannya dan selepas itu ia akan memasuki kehidupan yang kekal di mana di dalamnya tidak ada tidur dan kematian.
Apabila seseorang itu tergolong di kalangan ahli syurga, ia akan berada dalam kenikmatan yang kekal dan tidak akan hilang.
Begitu pula apabila ia tergolong dari kalangan penduduk neraka (na’udzubillahi min dzalik), maka sesungguhnya mereka :
“Tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya.” “Di dalamnya mereka tidak mati, tidak juga hidup.”
Mereka akan berada dalam azab yang kekal abadi selama-lamanya dan tidak berubah.
Allah menciptkan kematian dan kehidupan untuk menguji siapa di antara kita yang lebih baik amalnya.
Tidak semua hamba Allah sama.
1. Ada yang kafir.
2. Ada pula yang mukmin.
3. Ada yang baik.
4. Ada pula yang jahat.
Allah swt ingin menguji mereka siapa di antara mereka yang paling ikhlas dan benar. Ikhlas adalah tidak menyengutukan Allah dengan sesuatu pun, sedangkan benar adalah sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Allah swt berfirman :
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, hendaklah ia mengerjakan amal yang soleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”
“Liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amalaa wa huwal ‘aziizul ghafuur” (Supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan, Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun).
Dialah Yang Maha Besar Lagi Mulia, Yang Ditaati dan Ditakuti. Bersamaan dengan itu Dia Maha Pengampun kepada siapa sahaja yang bermaksiat dan bertaubat dan juga kepada orang yang melampaui batas kemudian bertaubat. Dan, Dialah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Pengampun.
“Alladzii khalaqa sab’a samawaatin thibaaqaa maa taraa fi khalqir rahman min tafawut”
(Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang).
Wahai :
a. Orang musyrik.
b. Orang kafir.
c. Orang yang ragu-ragu.
d. Orang yang menentang Rasulullah saw.
e. Orang yang kafir kepada agama-Nya!
Lihatlah di atasmu; lihatlah ke langit-langit itu; lihatlah dengan saksama dan penuh perhatian dan bukan seperti penglihatan binatang.
Lihatlah ke langit-langit itu, apakah engkau mendapati sesuatu yang tidak seimbang?
Apakah engkau mendapatinya berlubang, retak dan lemah?
Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang, berselisih ataupun kacau. Tidak, tetapi ia adalah langit yang sempurna, tebal dan kuat. Lihatlah kepadanya dan bandingkanlah keadaanmu dengan keadaannya.
“Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit?Allah telah membangunnya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang. Ia memancarkan darinya mata air dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.”
“Maka, apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun. Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kukuh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata, untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah).”
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.Dan, bumi itu Kami hamparkan, maka sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami).”
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan (tujuh buah langit). Dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami).”
“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang terdekat dengan hiasan, iaitu bintang-bintang, dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat durhaka, syaitan-syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal,”
Marilah kita perhatikan langit yang berlapis-lapis ini, marilah kita perhatikan kebesaran ciptaan-Nya.
“Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat?”
Ia tidak memiliki tiang.
Bagaimana Allah meninggikannya?
Bagaimana Allah menjadikannya kuat, tebal dan sama dan di dalamnya tidak ada lubang dan retak?
Inilah kekuasaan Allah Azza wa Jalla.
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka, lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?Kemudian, pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemui sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.”
“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan,”
Qatadah ra berkata :
“Allah menciptakan langit-langit dan di dalamnya terdapat bintang-bintang untuk tiga tabiat.
PERTAMA : HIASAN LANGIT DUNIA
KEDUA : ALAT-ALAT PELEMPAR SYAITAN
KETIGA : TANDA-TANDA YANG MEMBERIKAN PETUNJUK
“Dan dengan bintang mereka mendapatkan petunjuk.”Barangsiapa yang berbicara di luar itu, ia telah membebani dirinya dengan sesuatu yang tidak diketahuinya.”
Barangsiapa yang berkeyakinan bahwa bintang-bintang memiliki pengaruh terhadap kejadian di dunia bahwa hujan turun atau kekeringan berlaku, rezeki dibentangkan atau disempitkan kerana pengaruh bintang tersebut, ia telah membebani dengan sesuatu yang tidak semestinya dan berkata atas nama Allah apa yang tidak diketahuinya.
“Dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.”
Iaitu para syaitan yang :
1. Mencuri pendengaran dan menyesatkan para hamba.
2. Mendorong mereka agar berbuat maksiat.
3. Menganjurkannya berbuat keburukan.
4. Menghiasi kebatilan sehingga nampak indah.
5. Menyuruh mereka berbuat mungkar dan mencegahnya dari berbuat makruf serta menahannya untuk taat kepada Allah.
Allah Azza wa Jalla telah menyiapkan untuk mereka ini neraka jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kembali iaitu siksa neraka yang menyala-nyala, yang diperuntukkan untuk syaitan dari kalangan jin dan manusia. Allah menyiapkan untuk mereka jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
“Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperolehi azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak.”
“Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah.”
Hampir bahagian-bahagian langit itu terputus dan terbahagi kerana besarnya kemarahan terhadap orang-orang yang kafir kepada Allah, menentang Rasulullah dan membunuh para wali-Nya. Neraka jahanam hampir-hampir pecah kerana marah terhadap orang-orang kafir.
Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla membakar api neraka 1000 tahun sehingga memutih. Kemudian Allah membakarnya lagi 1000 tahun sehingga memerah. Kemudian Allah membakarnya 1000 tahun sehingga menghitam. Ia adalah hitam yang gelap”
“Kullamaa ulqiya fiiha faujun saalahum khazanatuha alam ya’tikum nazir”
(Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir). Penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, “Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?”
Pertanyaan yang bernada menjelekkan dan mencela.
a. Apakah belum pernah datang kepadamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?
b. Apakah belum pernah datang kepadamu seorang rasul?
c. Apakah belum pernah datang kepadamu seorang yang mengingatkan dirimu?
d. Apakah belum pernah datang orang yang menjelaskan syariat, agama, halal dan haram kepadamu?
“Mereka menjawab: ‘Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakannya dan kami katakan: ‘Allah tidak menurunkan sesuatu pun, kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar’.”
Mereka menghadapi para utusan Allah dengan akhlak yang buruk dan tidak mempunyai rasa malu iaitu dengan berkata :
“Kamu wahai para rasul, tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar.”
Kamu adalah orang yang tersesat dan menyimpang. Biarkanlah kami dan berhala yang kami sembah. Biarkanlah kami mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram. Kemudian setelah itu mereka mengakui bahwa dirinya bukanlah orang-orang yang berakal. Mereka tidaklah memiliki kemampuan untuk memisahkan antara yang buruk dengan yang baik.
“Dan mereka berkata: ‘Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.”
“Orang-orang kafir dibawa ke neraka jahannam berombong-rombongan. Sehingga, apabila mereka sampai ke neraka itu, dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: ‘Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?” Mereka menjawab: ‘Benar (telah datang).’ Tetapi, telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir. Dikatakan (kepada mereka): ‘Masukilah ke pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya.’ Maka, neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.”
Mereka :
1. Mempersaksikan diri mereka sendiri bahwa mereka adalah tuli, buta dan bisu.
2. Adalah orang-orang gila.
3. Tidak mendengarkan ‘al-Haq’.
4. Tidak pula membicarakan ‘al-Haq’.
5. Tidak melihat petunjuk-petunjuknya.
“Mereka mengakui dosa mereka. Maka, kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.”
Adapun orang mukmin yang baik dan soleh, mereka :
a. Mengagungkan Allah dengan seagung-agungnya.
b. Mengetahui Deen dan syariat-Nya.
c. Menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram.
d. Tidak hanya takut kepada Allah ketika berada di tengah orang ramai tetapi juga ketika bersendirian samada dalam keadaan zahir ataupun batin.
“Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Rabbnya yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperolehi ampunan dan pahala yang besar.”
Orang yang takut kepada Rabbnya, meskipun berada di tengah manusia atau ketika bersendirian atau semasa pintu terkunci atau ketika tabir dibentangkan, maka, bagi mereka pahala yang besar.
Rasulullah saw bersabda :
“Ada tujuh golongan yang berada dalam naungan Allah pada hari tidak ada nauangan, kecuali naungan-Nya.”
Siapakah orang yang termasuk ke dalam tujuh golongan tersebut iaitu golongan yang berbahagia dan yang mendapatkan keutamaan itu?
Ianya tidak lain adalah mereka yang takut kepada Rabb-nya, sebagaimana :
1. Tidak ada yang melihat kecuali hanya Dia.
2. Tidak ada yang mendengar kecuali hanya Dia.
3. Tidak ada yang mengamati kecuali hanya Dia.
Iaitu :
“Seorang laki-laki yang berzikir kepada Allah dalam bersendirian, kemudian bercucuran air matanya. Dan, seorang laki-laki yang dipanggil wanita yang cantik dan berkedudukan.”
Di sana tidak ada polis yang mengawasinya dan tidak ada mata yang melihatnya.
“Maka ia menjawab, “Sesungguhnya saya takut kepada Allah.”
“Dan seorang laki-laki yang menyedekahkan hartanya kemudian ia menyembunyikannya.”
Laki-laki yang berurusan dengan Allah dan ia :
1. Tidak ingin ‘riya’ (dilihat orang).
2. Tidak ingin ‘sum’ah’ (didengar orang).
“Maka kemudian ia menyembunyikan sedekahnya itu, sehinggga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.”
Ketujuh golongan ini adalah mereka yang takut kepada Allah, yang tidak nampak oleh mereka. Maka “Bagi mereka pahala yang besar.”
Kemudian Rabb kita Jalla Jalaaluh mengancam semua manusia :
“Dan rahsiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah, sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahsiakan), dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?”
Wahai Hamba Allah, janganlah engkau mengira bahwa :
a. Engkau hanya berurusan dengan manusia yang hanya dapat melihat yang zahir.
b. Engkau hanya berurusan dengan makhluk yang kemampuan dan wawasannya terbatas.
Tidak!, demi Allah, tetapi engkau berurusan dengan Yang Maha Mengetahui Lagi Maha Bijaksana, Maha Halus Lagi Maha Mengetahui.
“Dia mengetahui rahsia dan yang lebih tersembunyi.”
“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.”
“Tidak ada tersembunyi dari-Nya seberat zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di bumi, dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar.”
Ketahuilah dengan yakin bahwa :
1. Sesuatu yang tersembunyi, namun di sisi Allah nampak jelas.
2. Sesuatu yang engkau rahsiakan dan sembunyikan, maka di sisi Allah nampak jelas dan terang.
“(Iaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat, masukilah syurga itu dengan aman, itulah hari kekekalan.”
Marilah kita baca dan hafalkan surah yang agung ini. Bersemangatlah untuk membacanya pada setiap malam dan ajarkanlah surah ini kepada isteri dan anak-anak kita serta siapa sahaja yang di bawah tanggungan kita niscaya kita akan bahagia, selamat dan beruntung.
Kita memohon kepada Allah Yang Maha Agung agar menjadikan Al Qur’an ini :
a. Bersemi di hati kita.
b. Cahaya dalam dada kita.
c. Pelenyap duka kita.
d. Penghilang kesedihan kita.
Ya Allah, ajarkanlah kepada kami apa yang tidak kami ketahui dari Al Qur’an. Ingatkanlah apa yang kami lupa dan anugerahkanlah kepada kami untuk membacanya pada penghujung malam dan siang dalam rangka untuk mencari ridha-Mu.
Ameen Ya Rabbal Alameen
WAS