Dakwah di jalan Allah adalah keperluan pokok manusia. Tanpa dakwah, manusia akan tersesat jalan dan akan semakin jauh dari tujuan yang diinginkan oleh Allah swt.
Para Nabi dan Rasul yang Allah pilih pada setiap zaman adalah dalam rangka menegakkan risalah dakwah ini.
Sesungguhnya tugas dakwah pada hakikatnya bukan hanya tugas para anbiya’ dan pewaris selepasnya di kalangan pendakwah melainkan ianya tugas semua manusia yang mengaku dirinya sebagai hamba Allah tidak kira apa profesyennya, lebih-lebih lagi mereka yang telah meletakkan
dirinya sebagai aktivis dakwah.
dirinya sebagai aktivis dakwah.
Firman Allah swt :
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang soleh dan berkata:"Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar." (QS Fushshilat : 33-35)
Ayat di atas merupakan bekalan utama bagi para aktivis dakwah di jalan Allah swt, agar :
Ayat di atas merupakan bekalan utama bagi para aktivis dakwah di jalan Allah swt, agar :
- Sentiasa bersemangat dan istiqamah.
- Tidak pernah gentar dan merasa getir.
- Sentiasa menjalankan tugasnya dengan tenang.
- Tidak emosional.
Ayat tersebut diletakkan setelah ayat sebelumnya iaitu di awal surah Fushshilat di mana Allah swt menggambarkan sikap orang-orang yang tidak mahu menerima ajaran Allah :
"Mereka mengatakan: hati kami tertutup, (maka kami tidak dapat menerima) apa yang kamu serukan kepadanya, pun telinga kami tersumbat, lebih dari itu di antara kami dan kamu ada dinding pemisah." (QS Fushshilat : 5)
Cuba kita bayangkan bagaimana beratnya tugas dakwah jika yang dihadapi adalah orang-orang yang :
"Mereka mengatakan: hati kami tertutup, (maka kami tidak dapat menerima) apa yang kamu serukan kepadanya, pun telinga kami tersumbat, lebih dari itu di antara kami dan kamu ada dinding pemisah." (QS Fushshilat : 5)
Cuba kita bayangkan bagaimana beratnya tugas dakwah jika yang dihadapi adalah orang-orang yang :
- Tidak mahu menerima kebenaran.
- Tidak mahu diajak kepada kebaikan.
- Menyerang, memusuhi dan melemparkan ancaman.
Setiap kali disampaikan kepada mereka ajaran Allah, mereka menolaknya dengan segala cara samada dengan :
- Menutup telinga.
- Menutup mata.
- Mencari-cari alasan.
Di dalam Al-Qur'an, Allah swt tidak pernah bosan mengulang-ulang seruan untuk bertaqwa dan menjauhi jalan-jalan syaitan tetapi manusia tetap sahaja terlena dengan panggilan hawa nafsu, terpedaya dengan indahnya dunia sehingga lupa kepada akhirat.
Allah swt berfirman :
Allah swt berfirman :
"Wahai manusia, apa yang membuatkan kamu terpedaya sehingga kamu lupa terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah?" (QS Al Infithaar : 6)
Dalam ayat lain Allah swt berfirman :
Dalam ayat lain Allah swt berfirman :
"Sekali-kali tidak, sungguh kamu masih mencintai dunia dan meninggalkan akhirat." (QS Al-Qiyaamah : 20-21)
Perhatikan bagaimana pahit getir yang mesti ditempuh oleh para pendakwah.
Perhatikan bagaimana pahit getir yang mesti ditempuh oleh para pendakwah.
Sampai bila manusia perlu terus terumbang-ambing dalam gemerlapan dunia yang menipu kalau tidak ada seorang pun yang bergerak untuk melakukan dakwah?
Oleh kerana itu, persoalan dakwah bukan persoalan nombor dua bahkan ianya persoalan nombor satu yang mesti diutamakan di atas segala kepentingan.
Oleh kerana itu, persoalan dakwah bukan persoalan nombor dua bahkan ianya persoalan nombor satu yang mesti diutamakan di atas segala kepentingan.
Jika kita mengaku mencintai Rasulullah saw, maka kita juga mesti mengaku bahwa berjuang di jalan dakwah adalah segala-galanya kerana Rasulullah dan sahabat-sahabatnya tidak sahaja mengorbankan segala waktu dan harta mereka bahkan jiwa raga mereka untuk dakwah kepada Allah.
Bagi mereka, rumah dan harta yang telah mereka bangunkan sekian lama di kota Makkah memang merupakan sebahagian dari kehidupan yang sangat mahal dan berharga, namun mempertahankan iman dan menegakkan ajaran Allah di muka bumi adalah di atas semua itu.
Bagi mereka, rumah dan harta yang telah mereka bangunkan sekian lama di kota Makkah memang merupakan sebahagian dari kehidupan yang sangat mahal dan berharga, namun mempertahankan iman dan menegakkan ajaran Allah di muka bumi adalah di atas semua itu.
Oleh kerana itu mereka :
- Tidak perlu berfikir lama lagi untuk berhijrah dengan meninggalkan segala apa yang mereka miliki.
- Benar-benar faham bahwa iman dan dakwah pasti menuntut pengorbanan sebagaimana yang tergambar dalam berbagai pertempuran dan peperangan di mana para sahabat berlumba-lumba melibatkan diri mereka.
- Merasa berdosa jika tidak ikut terlibat aktif dan tidak sedikit dari mereka yang telah gugur di medan tempur.
Semua ini menggambarkan kesungguhan dan kejujuran mereka dalam menegakkan risalah dakwah yang taruhannya bukan hanya harta benda melainkan juga nyawa.
DAKWAH ADALAH TUGAS YANG SANGAT MULIA
Ayat dalam surah Al Fushshilat di atas dibuka dengan satu pernyataan :
DAKWAH ADALAH TUGAS YANG SANGAT MULIA
Ayat dalam surah Al Fushshilat di atas dibuka dengan satu pernyataan :
"Siapakah yang lebih baik (bagus) perkataannya… "
Sayyid Qutb ketika menafsirkan ayat ini berkata :
Sayyid Qutb ketika menafsirkan ayat ini berkata :
"Kalimah-kalimah dakwah yang diucapkan oleh pendakwah adalah paling baik kalimahnya, ia berada pada barisan pertama di antara kalimah-kalimah yang baik yang mendaki ke langit."
Perkataan "Siapakah yang lebih baik (bagus)" Allah ulangi di beberapa tempat dalam Al-Qur'an untuk menegaskan tingginya kualiti beberapa perkara :
Dalam surah An-Nisa' ayat 125, Allah swt berfirman :
Perkataan "Siapakah yang lebih baik (bagus)" Allah ulangi di beberapa tempat dalam Al-Qur'an untuk menegaskan tingginya kualiti beberapa perkara :
Dalam surah An-Nisa' ayat 125, Allah swt berfirman :
"Siapakah yang lebih baik (bagus) agamanya daripada orang yang menyerahkan diri kepada Allah."
Dalam surah Al Maaidah ayat 50 : Allah swt berfirman :
Dalam surah Al Maaidah ayat 50 : Allah swt berfirman :
"Siapa yang lebih baik (bagus) ajarannya dari pada ajaran Allah.".
Manakala pada ayat di atas Allah swt berfirman :
Manakala pada ayat di atas Allah swt berfirman :
"Siapakah yang lebih baik (bagus) perkataannya dari pada perkataan para da'ie di jalan Allah?
Perhatikan semua ayat-ayat tersebut secara saksama, betapa tugas dakwah sangat dimuliakan oleh Allah swt.
Perhatikan semua ayat-ayat tersebut secara saksama, betapa tugas dakwah sangat dimuliakan oleh Allah swt.
Peringkatnya sangat tinggi, setara dengan kualiti hukum Allah dan penyerahan diri kepadaNya secara penuh.
Adalah menjadi kemestian seorang pendakwah menyerahkan hidupnya kepada Allah swt. Ia tidak kenal penat menjalani tugas-tugas dakwah serta tidak mengharapkan keuntungan duniawi di sebaliknya kecuali hanyalah ridhaNya.
Firman Allah swt lagi :
Adalah menjadi kemestian seorang pendakwah menyerahkan hidupnya kepada Allah swt. Ia tidak kenal penat menjalani tugas-tugas dakwah serta tidak mengharapkan keuntungan duniawi di sebaliknya kecuali hanyalah ridhaNya.
Firman Allah swt lagi :
"Ikutilah orang yang tiada meminta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS Yasiin : 21)
Namun kalaupun Allah swt membuka pintu rezeki baginya melalui jalan-jalan yang tidak terduga maka itu adalah kebaikan di atas kebaikan.
Namun kalaupun Allah swt membuka pintu rezeki baginya melalui jalan-jalan yang tidak terduga maka itu adalah kebaikan di atas kebaikan.
Yang penting, jangan sampai seorang pendakwah itu orientasinya dunia kerana apabila seorang pendakwah juga berorientasikan dunia, kepada apa dia mahu berdakwah?
Bukankah tema utama dakwah adalah seruan untuk mempersiapkan diri menuju akhirat?
BERDAKWAH DENGAN AMAL
Ayat seterusnya menegaskan tentang kepentingan amal soleh :
BERDAKWAH DENGAN AMAL
Ayat seterusnya menegaskan tentang kepentingan amal soleh :
“Dan mengerjakan amal soleh”
Mengapa dan apa hubungannya dengan dakwah?
Seorang pendakwah janganlah hanya berkata-kata semata-mata sementara perbuatannya jauh atau bahkan bertentangan dengan apa yang disampaikannya.
Benar, bahwa perkataan dakwah adalah paling baik perkataannya tetapi itu kalau diikuti dengan amal soleh.
Benar, bahwa perkataan dakwah adalah paling baik perkataannya tetapi itu kalau diikuti dengan amal soleh.
Jika tidak, maka perkataan itu akan menjadi senjata yang akan menyerang si pendakwah itu sendiri.
Firman Allah swt :
Firman Allah swt :
"Amat besar kebencian Allah, bila kamu hanya mengatakan tanpa mengerjakannya. " (QS As Shaaf : 3)
Oleh kerana itu, Rasulullah saw tidak hanya berbicara melainkan lebih dari itu seluruh perbuatannya merupakan contoh amal soleh.
Allah swt memberikan satu pernyataan yang luar biasa seperti berikut :
Oleh kerana itu, Rasulullah saw tidak hanya berbicara melainkan lebih dari itu seluruh perbuatannya merupakan contoh amal soleh.
Allah swt memberikan satu pernyataan yang luar biasa seperti berikut :
"Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS Al Qalam : 4)
Imam Ibn Katsir ketika menafsirkan ayat ini menyebutkan riwayat dari Aisyah ra :
Imam Ibn Katsir ketika menafsirkan ayat ini menyebutkan riwayat dari Aisyah ra :
“Bahwa akhlak Rasulullah saw adalah Al-Qur'an.”
Dalam hadits-hadits yang diriwayatkan oleh para ulama', tidak semua ianya berupa ucapan Rasulullah saw, melainkan banyak sekali yang berupa cerita para sahabat mengenai perilaku dan sikap Rasulullah saw. Banyak sekali hadits-hadits yang berupa :
Dalam hadits-hadits yang diriwayatkan oleh para ulama', tidak semua ianya berupa ucapan Rasulullah saw, melainkan banyak sekali yang berupa cerita para sahabat mengenai perilaku dan sikap Rasulullah saw. Banyak sekali hadits-hadits yang berupa :
- Ucapan-ucapan pendek.
- Penerangan yang terus kepada tujuan utama.
- Pembicaraan yang tidak berbelit-belit.
- Perkataan yang mudah untuk dihafalkan.
Ini memberi suatu gambaran betapa kejayaan dakwah Rasulullah saw adalah kerana setiap yang diucapkannya terus ada contohnya dalam bentuk amal nyata dari sikap dan akhlaknya yang sangat mulia.
MENAMPILKAN DIRI SEBAGAI SEORANG MUSLIM ADALAH DAKWAH
Di antara ciri utama dalam berdakwah kepada Allah adalah ia tidak sahaja mengamalkan ajaranNya dan menjauhi segala yang dilarangNya melainkan lebih dari itu menampilkan diri sebagai seorang Muslim di manapun ia berada.
Allah swt berfirman pada ayat berikutnya :
MENAMPILKAN DIRI SEBAGAI SEORANG MUSLIM ADALAH DAKWAH
Di antara ciri utama dalam berdakwah kepada Allah adalah ia tidak sahaja mengamalkan ajaranNya dan menjauhi segala yang dilarangNya melainkan lebih dari itu menampilkan diri sebagai seorang Muslim di manapun ia berada.
Allah swt berfirman pada ayat berikutnya :
"Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri (Muslim)".
Dengan kata lain, tidak cukup seorang mengamalkan Islam hanya dengan solat, membayar zakat dan melaksanakan haji, sementara dalam kehidupan sehariannya tidak mencerminkan Islam, contohnya :
Dengan kata lain, tidak cukup seorang mengamalkan Islam hanya dengan solat, membayar zakat dan melaksanakan haji, sementara dalam kehidupan sehariannya tidak mencerminkan Islam, contohnya :
- Ia tidak merasa berdosa dengan membuka auratnya di mana-mana.
- Bergandingan tangan dengan wanita yang bukan isterinya di depan khalayak ramai.
- Melakukan kemaksiatan.
- Bersikap zalim.
- Terlibat dengan rasuah.
- Berjudi.
- Melakukan perzinaan dengan terang-terangan.
Yang lebih aneh apabila dia merasa malu untuk menampilkan Islam dengan sebenar-benarnya. Ia tidak merasa bangga sebagai seorang muslim.
Bahkan Islam yang dianutinya dileraikan ajarannya sedikit demi sedikit dengan sikap :
Bahkan Islam yang dianutinya dileraikan ajarannya sedikit demi sedikit dengan sikap :
- Memperdebatkan prinsip-prinsipnya yang sudah jelas.
- Mencari-cari dalil untuk membangun keraguan terhadap kebenaran Islam.
Seorang pendakwah yang sebenar sentiasa bangga dengan identitinya sebagai seorang muslim. Ia tidak takut menampilkan Islam di dalam peribadinya.
Rata-rata krisis umat Islam di mana-mana hari ini adalah krisis keberanian untuk menampilkan wajah Islam yang sebenarnya.
Islam mengajarkan :
Rata-rata krisis umat Islam di mana-mana hari ini adalah krisis keberanian untuk menampilkan wajah Islam yang sebenarnya.
Islam mengajarkan :
- Kedisiplinan.
- Kebersihan.
- Akhlak mulia.
Namun, umat Islam di mana-mana terkesan :
- Tidak terurus.
- Kotor.
- Berpenampilan buruk.
Islam mengajarkan :
- Kejujuran.
- Ketegasan dalam menegakkan hukum.
Namun yang lumrah dalam masyarakat Islam :
- Banyak berlaku penipuan dan merebaknya rasuah.
- Melalaikan dan tidak mematuhi peraturan asasi.
Mengapa ini semua berlaku? Amat ketara kita saksikan bahwa orang-orang bukan Islam sudah sedemikian jauh menampilkan diri mereka sebagai bangsa yang bersih, berdisiplin dan sebagainya?
Adalah benar jika kita mendengar kenyataan salah seorang muallaf yang baru masuk Islam :
Adalah benar jika kita mendengar kenyataan salah seorang muallaf yang baru masuk Islam :
"Saya masuk Islam bukan kerana umat Islam, melainkan kerana kebenaran Islam. Seandainya umat Islam mampu menampilkan Islam dengan sebenar-benarnya, nescaya mereka akan berbondong-bondong masuk Islam."
Bahkan ada ungkapan yang sangat terkenal dan diulang-ulang di hampir setiap seminar di dalam dan luar negara :
Bahkan ada ungkapan yang sangat terkenal dan diulang-ulang di hampir setiap seminar di dalam dan luar negara :
"Kebenaran Islam terhalang oleh orang-orang- orang Islam sendiri".
Perhatikan realitinya, apa yang sedang berlaku dalam tubuh umat Islam di mana-mana. Ya, kalau tidak berperang di antara sesama mereka, mereka dizalimi oleh pemimpin mereka sendiri yang mengaku muslim.
Oleh kerana itu, menampilkan Islam secara jujur dalam diri sebagai peribadi, dalam rumah tangga, dalam bermasyarakat dan dalam berbangsa dan bernegara adalah sebuah kemestian dan menurut ayat di atas termasuk perbuatan yang sangat baik dan mulia.
Oleh sebab itu pada ayat berikutnya Allah swt mengajarkan agar seorang pendakwah sentiasa menyedari kedudukannya yang sangat mulia.
Perhatikan realitinya, apa yang sedang berlaku dalam tubuh umat Islam di mana-mana. Ya, kalau tidak berperang di antara sesama mereka, mereka dizalimi oleh pemimpin mereka sendiri yang mengaku muslim.
Oleh kerana itu, menampilkan Islam secara jujur dalam diri sebagai peribadi, dalam rumah tangga, dalam bermasyarakat dan dalam berbangsa dan bernegara adalah sebuah kemestian dan menurut ayat di atas termasuk perbuatan yang sangat baik dan mulia.
Oleh sebab itu pada ayat berikutnya Allah swt mengajarkan agar seorang pendakwah sentiasa menyedari kedudukannya yang sangat mulia.
BALASLAH KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN
Pendakwah yang sebenar tidak sepatutnya bersikap emosional apabila menghadapi cubaan atau ujian berupa penolakan terhadap dakwah yang diserukannya sehingga perkataannya terlepas kendali lalu membalas cercaan mereka dengan cercaan yang sama atau lebih dari itu ia kemudiannya berputus asa lalu menjadi lesu dan berpatah arang. Akibatnya, dakwah yang sangat dimuliakan oleh Allah itu ia lalaikan begitu sahaja.
Tidak, bukan demikian peribadi seorang aktivis dakwah!
Seorang aktivis dakwah sentiasa menjiwai ayat ini :
Tidak, bukan demikian peribadi seorang aktivis dakwah!
Seorang aktivis dakwah sentiasa menjiwai ayat ini :
"Dan tidaklah sama kebaikan dan keburukan".
Benar, tidak akan pernah sama antara kebaikan dan keburukan.
Benar, tidak akan pernah sama antara kebaikan dan keburukan.
Kata-kata dakwah tetap lebih mulia dari kata-kata pencerca.
Pertahankan kata-kata yang baik itu untuk terus menghiasi lidah pendakwah. Jangan sampai terpengaruh dengan emosi para pencerca lalu ditukar menjadi cercaan pula.
Oleh kerana itu, Allah swt ajarkan konsep :
Pertahankan kata-kata yang baik itu untuk terus menghiasi lidah pendakwah. Jangan sampai terpengaruh dengan emosi para pencerca lalu ditukar menjadi cercaan pula.
Oleh kerana itu, Allah swt ajarkan konsep :
"Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik.."
iaitu balaslah dengan :
- Ucapan yang lebih baik.
- Cara yang lebih baik.
Perkataan "ahsan" juga diulangi pada ayat lain :
"Bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik".
Ini adalah suatu sikap yang mesti sentiasa menghiasi peribadi seorang pendakwah setiap ketika dan di manapun ia berada, lebih-lebih lagi dalam suasana menghadapi :
- Penolakan.
- Cercaan.
- Makian.
Dalam suasana seperti itu, seorang pendakwah mesti benar-benar tampil sempurna, bijak dan tenang.
Mengapa?
Ini adalah kerana ia membawa misi Allah Yang Maha Perkasa. Maka ia mesti sentiasa yakin dan percaya diri dengan kedudukannya dan tidak perlu risau apalagi merasa rendah diri.
Bahkan pada ayat seterusnya, Allah swt mengajarkan agar ia sentiasa tampil dengan penuh persahabatan, sekalipun mereka mencerca dengan penuh permusuhan.
Perhatikan bagaimana Allah mengajarkan cara berdakwah yang berkesan, di mana kemudiannya cara ini menjadi salah satu tiang utama dalam ilmu komunikasi moden.
Ini adalah kerana ia membawa misi Allah Yang Maha Perkasa. Maka ia mesti sentiasa yakin dan percaya diri dengan kedudukannya dan tidak perlu risau apalagi merasa rendah diri.
Bahkan pada ayat seterusnya, Allah swt mengajarkan agar ia sentiasa tampil dengan penuh persahabatan, sekalipun mereka mencerca dengan penuh permusuhan.
Perhatikan bagaimana Allah mengajarkan cara berdakwah yang berkesan, di mana kemudiannya cara ini menjadi salah satu tiang utama dalam ilmu komunikasi moden.
Sabda rasulullah saw :
"Sambunglah orang yang memutuskanmu, berilah makan orang yang bakhil terhadapmu, dan berilah maaf orang yang berbuat zalim terhadapmu." (Al-Hadits)
Pendakwah yang dapat mengalahkan nafsunya dan yang ingin menyatukan barisan kaum muslimin demi kebangkitan Islam adalah pendakwah yang mahu menerapkan tarbiyah dan qudwah Rasulullah saw.
Perkara ini bukan suatu yang mudah bagi orang yang sudah dianiayai dan dizalimi untuk mengalah dan datang kepada orang yang telah menyakitinya lalu menjabat tangan serta memaafkannya.
Seorang muslim yang memiliki orientasi yang benar adalah yang memahami firman Allah swt :
"...bersikap lemah lembut terhadap kaum muslimin." (QS Al-Maidah : 54)
Ia akan berusaha semaksima mungkin untuk menolong sesama saudaranya, meskipun ia perlu mengorbankan harga dirinya di mata manusia kerana ia menyedari bahwa harga diri yang hakiki terletak pada keteguhan aqidah dan kebaikan akhlak.
Seorang pendakwah yang merendah diri terhadap sesama muslim adalah pendakwah yang ingin mencari ridha Allah. Tatkala melakukan perkara itu, ia akan merasakan ketinggian ruhiahnya dan ia akan merasa bahagia kerana ia telah dapat mengalahkan hawa nafsunya dan akhirnya ia dapat masuk ke dalam hati mad'unya.
Rasulullah saw bersabda :
"Jika keranamu Allah memberikan hidayah kepada seseorang, maka hal itu lebih baik bagimu daripada unta merah (harta yang paling mahal) sekalipun."
Dalam catatan hariannya yang dimuatkan di suratkhabar harian ‘As-Syarqul Ausath’, Ustaz
Umar At-Tilmisani pernah menulis :
"Pada masa-masa awal aktiviti saya dalam Jamaah Ikhwanul Muslimin, saya diberi tugas untuk mendamaikan dua keluarga besar yang sedang bertelingkah. Satu keluarga dari Jamaah Ikhwanul Muslimin dan satunya lagi bukan.
Setelah mendengar sebab-sebab berlakunya pertikaian tersebut, jelas sekali bahwa keluarga dari Ikhwanlah yang berada di pihak yang benar.
Dengan petunjuk dari Mursyidul ‘Am Ikhwanul Muslimin itu, kami ingin memberikan contoh nyata kepada masyarakat bagaimana Islam menyelesaikan sebuah permasalahan lalu saya meminta kepada keluarga dari pihak Ikhwan agar mahu mengalah dan mengunjungi keluarga yang satu lagi."
Allah swt berfirman :
"Akan tetapi, orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan." (QS Asy-Syura : 43)
Begitulah, jika seorang muslim benar-benar meyakini keagungan dakwah ini, maka ia akan memfungsikan segala yang telah diberikan oleh Allah untuk kebaikan.
Allah swt berfirman :
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu benar. Apakah Rabb kamu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?" (QS Fushilat : 53)
Sesungguhnya banyak contoh akhlak dan kekuatan hati yang sudah hilang dari masyarakat kita kerana telah dirosakkan oleh kebudayaan Barat. Oleh yang demikian, tugas kita sekarang adalah menyingkap kembali perilaku-perilaku tersebut.
Kalau kita mahu meneliti dengan cermat, kita akan tahu bahwa perjalanan hidup Rasulullah saw banyak dihabiskan dalam rangka menyingkapkan kekuatan yang diberikan oleh Allah swt kepada manusia.
Kita saksikan bagaimana Rasulullah saw menghadapi :
- Keburukan dengan kebaikan.
- Segala ujian dengan ketenangan jiwa.
- Segala rintangan dan gangguan dengan pemberian maaf dan doa.
"Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku ini, sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengetahui."
Kebanyakan orang-orang yang tidak peduli kepada dakwah kita adalah orang-orang yang tidak mengenal hakikat dakwah ini.
Oleh kerana itu, dalam Muktamar Kelima, Imam Hasan Al-Banna mengatakan :
"Ketidak-tahuan masyarakat akan menjadi penghalang jalan kamu. Oleh kerana itu, tugas kita yang paling mulia adalah menjadikan masyarakat mengenal hakikat dakwah kita, kerana kebersamaan mereka dengan kita adalah lebih baik."
Allah swt. Berfirman :
"Sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertaqwa, tentulah kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka ke dalam syurga yang penuh kenikmatan." (QS Al-Maidah : 65)
SABAR SERTA MEMOHON DOA KEBAIKAN
Setelah itu, Allah swt menegaskan bahwa untuk itu semua, seorang pendakwah tidak cukup hanya dengan bermodalkan semangat melainkan lebih dari itu mesti mempunyai :
- Sifat sabar.
- Sentiasa memohon kepada Allah agar mendapatkan nasib (keadaan) yang baik, di dunia dan juga di akhirat.
Ya Allah, jadikanlah kami penyeru-penyeru ke jalanMu dan mudahkanlah kami untuk mengamalkan apa yang kami seru dan sentiasa menyerahkan segala urusan kepadaMu. Hiasilah diri kami dengan sifat-sifat yang baik yang mampu mengubah penolakan terhadap seruan dan ajaranMu dengan penerimaan yang penuh kesedaran. Jadikanlah kami orang-orang yang sabar dan hanya mengharapkan nasib dan kedudukan yang baik di sisiMu di akhirat nanti.
Ameen Ya Rabbal Alameen
WAS