Isra' Mi'raj bukan hanya sebuah cerita yang selesai
begitu sahaja tanpa makna yang tertinggal dengan kembalinya Nabi Muhammad saw
ke bumi.
Kisah ini masih banyak menyimpan nilai-nilai yang perlu digali, direnungkan, dijadikan contoh tauladan kemudian direalisasikan dalam alam nyata sebagai gerakan kesedaran sejarah dan kebangkitan peradaban umat Islam, khususnya yang terkait dengan nasib Masjid al-Aqsha (tempat berakhirnya Isra') dan penderitaan saudara kita di Palestin yang hari demi hari semakin menderita akibat kekejaman penjajahan Zionis Israel.
Di sudut yang lain, Isra' Mi'raj tidaklah sayugia hanya digambarkan bahwa Nabi kita pernah melakukan perjalanan yang sungguh menggoncang iman seseorang, lalu diperlihatkan tentang betapa agung dan luar biasanya kekuasaan Allah swt.
Lebih dari itu, kalau kita membaca dan merenungkan rentetan peristiwa-peristiwa yang berlaku di di tengah-tengah antara Isra' dan Mi'raj, maka kejadian ini sebenarnya mengandungi hikmah dan isyarat Tuhan tentang kedudukan dan potensi Nabi Muhamad saw dan umatnya bahwa betapa Nabi Muhamad saw dipersiapkan oleh Allah swt sebagai pemimpin seluruh umat dan pewaris terakhir kenabian dan umatnya di jadikan sebagai umat yang terbaik.
Perjalanan Isra' dari Masjid al-Haram (di Makkah) ke Masjid al-Aqsha (di Palestin), kemudian ketika di Masjid al-Aqsa, Nabi saw didaulatkan untuk menjadi imam solat jamaah yang ma'mumnya terdiri dari para Nabi terdahulu.
Kisah ini masih banyak menyimpan nilai-nilai yang perlu digali, direnungkan, dijadikan contoh tauladan kemudian direalisasikan dalam alam nyata sebagai gerakan kesedaran sejarah dan kebangkitan peradaban umat Islam, khususnya yang terkait dengan nasib Masjid al-Aqsha (tempat berakhirnya Isra') dan penderitaan saudara kita di Palestin yang hari demi hari semakin menderita akibat kekejaman penjajahan Zionis Israel.
Di sudut yang lain, Isra' Mi'raj tidaklah sayugia hanya digambarkan bahwa Nabi kita pernah melakukan perjalanan yang sungguh menggoncang iman seseorang, lalu diperlihatkan tentang betapa agung dan luar biasanya kekuasaan Allah swt.
Lebih dari itu, kalau kita membaca dan merenungkan rentetan peristiwa-peristiwa yang berlaku di di tengah-tengah antara Isra' dan Mi'raj, maka kejadian ini sebenarnya mengandungi hikmah dan isyarat Tuhan tentang kedudukan dan potensi Nabi Muhamad saw dan umatnya bahwa betapa Nabi Muhamad saw dipersiapkan oleh Allah swt sebagai pemimpin seluruh umat dan pewaris terakhir kenabian dan umatnya di jadikan sebagai umat yang terbaik.
Perjalanan Isra' dari Masjid al-Haram (di Makkah) ke Masjid al-Aqsha (di Palestin), kemudian ketika di Masjid al-Aqsa, Nabi saw didaulatkan untuk menjadi imam solat jamaah yang ma'mumnya terdiri dari para Nabi terdahulu.
Semua ini menunjukkan adanya proses peralihan
tingkatan kepimpinan sekaligus pengakuan penuh sedar bahwa Nabi Muhamad saw
merupakan pemegang tongkat kepimpinan dari generasi terdahulu dan generasi yang
akan datang. Solat jamaah itu juga menunjukkan bahwa misi dakwah para Nabi itu
hanya satu iaitu sama-sama mengajak beriman kepada Allah swt yang Maha Esa.
Kejadian ini juga sebagai tanda bahwa Islam adalah penutup agama samawi kerana Islam ditakdirkan sebagai agama yang terakhir, maka secara logiknya nilai-nilai Islam dijamin akan tetap bersesuaian dan bertepatan dengan kemajuan zaman.
KEADAAN NABI SAW SEBELUM BERLAKUNYA ISRA’ MI’RAJ
Perjalanan kerohanian ini berlaku pada ketika Nabi dan umat Islam sedang mengalami tekanan psikologi dan fizikal yang luar biasa.
Kejadian ini juga sebagai tanda bahwa Islam adalah penutup agama samawi kerana Islam ditakdirkan sebagai agama yang terakhir, maka secara logiknya nilai-nilai Islam dijamin akan tetap bersesuaian dan bertepatan dengan kemajuan zaman.
KEADAAN NABI SAW SEBELUM BERLAKUNYA ISRA’ MI’RAJ
Perjalanan kerohanian ini berlaku pada ketika Nabi dan umat Islam sedang mengalami tekanan psikologi dan fizikal yang luar biasa.
Selama tiga tahun (mulai 7 Muharram tahun ke 7 -
semenjak diangkat menjadi Rasul- sampai tahun ke 10) Nabi Muhammad saw
dan pengikutnya dipulau oleh kaum musyrikin Makkah, samada secara ekonomi,
sosial ataupun politik.
Saat-saat kegembiraan dengan berakhirnya pemulauan itu tidak berlangsung lama, kerana enam bulan kemudian, tepatnya pada bulan Rajab, bapa saudaranya, Abu Talib, pembela setia yang sentiasa menjaga bahkan memperkuatkan daya tawar menawar politik Nabi di hadapan kaum musyrikin wafat.
Saat-saat kegembiraan dengan berakhirnya pemulauan itu tidak berlangsung lama, kerana enam bulan kemudian, tepatnya pada bulan Rajab, bapa saudaranya, Abu Talib, pembela setia yang sentiasa menjaga bahkan memperkuatkan daya tawar menawar politik Nabi di hadapan kaum musyrikin wafat.
Lima puluh hari kemudian, tepatnya bulan Ramadhan,
isteri tercintanya Sayyidatina Khadijah yang setia membantu, melayani dan
mendengar keluh kesah Nabi dengan penuh kasih sayang juga wafat.
Lengkaplah sudah kesedihan Nabi. Dua pelindung
utamanya telah tiada hampir dalam waktu yang sama. Maka umat Islam menamakan
tahun ini sebagai "Tahun Dukacita".
Tapi kekuatan iman dan keyakinannya akan pertolongan Allah swt tidak membuatkan musibah di atas menggoyahkan perjuangan dakwah baginda. Baginda tetap teguh dan pada tahun kesepuluh dari pengangkatannya sebagai Rasul, tepatnya bulan Syawal, Nabi bersama Zaid bin Haritsah membuat keputusan berani pergi ke Thaif untuk mencari bumi dakwah yang baru.
Tapi kekuatan iman dan keyakinannya akan pertolongan Allah swt tidak membuatkan musibah di atas menggoyahkan perjuangan dakwah baginda. Baginda tetap teguh dan pada tahun kesepuluh dari pengangkatannya sebagai Rasul, tepatnya bulan Syawal, Nabi bersama Zaid bin Haritsah membuat keputusan berani pergi ke Thaif untuk mencari bumi dakwah yang baru.
Namun di Thaif, tiada seorangpun yang mahu masuk
Islam! Bahkan secara terancang, Nabi dilemparkan batu lalu mengalami luka
parah, kedua kaki baginda berlumuran darah, begitu juga Zaid bin Haritsah,
kepalanya berdarah akibat lemparan batu. Tapi yang lebih menyakitkan Nabi
adalah sumpah seranah dan caci-maki yang tidak disangka-sangka dari penduduk
Thaif. Nabi akhirnya bersimpuh, mengadu kepada Allah swt, bahwa dirinya begitu
lemah serta tidak berdaya dengan doa berikut :
(Ya Allah, kepadaMu juga aku mengadukan kelemahan kekuatanku, kekurangan siasahku dan kehinaanku di hadapan manusia. Engkau Yang Paling Pengasih, Engkau adalah Tuhan bagi orang-orang yang lemah, Engkaulah Tuhanku, kepada siapa hendak Kau serahkan diriku? Kepada orang jauh yang bermuka masam kepadaku, ataukah musuh yang akan menguasai urusanku? Aku tidak peduli asalkan Engkau tidak murka kepadaku, kerana sungguh teramat luas rahmat yang Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung dengan ZatMu yang menyinari segala kegelapan dan yang kerananya urusan dunia dan akhirat menjadi baik, agar Engkau tidak menurunkan kemarahanMu kepadaku atau murka kepadaku. Engkaulah yang berhak menegurku hingga Engkau ridha. Tidak ada daya dan kekuatan selain denganMu)
Untuk menghibur dan meyakinkan kebenaran risalah dakwah Nabi selama ini dan mengingatkan kembali bahwa baginda tidak bersendirian dalam berjuang tetapi ada Allah swt di belakang Nabi, diperjalankanlah baginda sampai menuju ke Sidratul Muntaha.
(Ya Allah, kepadaMu juga aku mengadukan kelemahan kekuatanku, kekurangan siasahku dan kehinaanku di hadapan manusia. Engkau Yang Paling Pengasih, Engkau adalah Tuhan bagi orang-orang yang lemah, Engkaulah Tuhanku, kepada siapa hendak Kau serahkan diriku? Kepada orang jauh yang bermuka masam kepadaku, ataukah musuh yang akan menguasai urusanku? Aku tidak peduli asalkan Engkau tidak murka kepadaku, kerana sungguh teramat luas rahmat yang Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung dengan ZatMu yang menyinari segala kegelapan dan yang kerananya urusan dunia dan akhirat menjadi baik, agar Engkau tidak menurunkan kemarahanMu kepadaku atau murka kepadaku. Engkaulah yang berhak menegurku hingga Engkau ridha. Tidak ada daya dan kekuatan selain denganMu)
Untuk menghibur dan meyakinkan kebenaran risalah dakwah Nabi selama ini dan mengingatkan kembali bahwa baginda tidak bersendirian dalam berjuang tetapi ada Allah swt di belakang Nabi, diperjalankanlah baginda sampai menuju ke Sidratul Muntaha.
Di dalam perjalanan itu Nabi disambut hangat oleh
penduduk langit serta ditunjukkan kebesarannya, bahwa kalau di bumi baginda
dicaci-maki, maka sebaliknya penduduk langit gegak-gempita menyambutnya.
Diperlihatkan kepada Nabi betapa seluruh alam semesta ini amat kecil nilainya
apabila berhadapan dengan Allah Rabbul Alameen.
Demi memperkuatkan keyakinan dan keimanan hingga ke tahap yang tertinggi, kejadian Isra' Mi'raj adalah kemestian bagi seseorang yang dipersiapkan untuk dijadikan pemimpin seluruh alam.
Demi memperkuatkan keyakinan dan keimanan hingga ke tahap yang tertinggi, kejadian Isra' Mi'raj adalah kemestian bagi seseorang yang dipersiapkan untuk dijadikan pemimpin seluruh alam.
Dengan kejadian ini Nabi tidak hanya beriman kepada
Allah secara teori tapi juga disertai dengan data-data yang meyakinkan. Maka
penghayatan dan pengakuan keimanan Nabi kepada "Al-Khaliq" adalah
yang tertinggi di antara makhluk Allah swt.
Sementara bagi kaum muslimin pula hikmahnya adalah bahwa kejadian ini sebagai ujian ke atas keteguhan iman mereka :
Sementara bagi kaum muslimin pula hikmahnya adalah bahwa kejadian ini sebagai ujian ke atas keteguhan iman mereka :
- Percayakah
mereka dengan kejadian Isra' dan Mi'raj?
- Adakah
mungkin perjalanan dari Makkah ke Palestin (~1,500 km) ditambah ke Sidratul
Muntaha mampu ditempuh dalam sebahagian malam sahaja?
Padahal pada masa itu jarak dari Makkah ke Palestin
kalau ditempuh dengan menggunakan unta tidak kurang dari satu bulan lamanya.
Bagi menanggapi kejadian ini, menurut Ibnu Katsir,
sikap orang Islam terbahagi dua, ada yang kembali murtad dan ada yang malah
semakin kukuh imannya.
BETULKAH ISRA’ MI’RAJ BERLAKU PADA TANGGAL 27 BULAN RAJAB?
Menurut Ibnu Ishaq, Isra' Mi'raj berlaku pada tahun ke 10 (dari sejak diangkat menjadi Rasul). Menurut az-Zuhri dan 'Urwah, kejadiannya berlaku setahun sebelum Nabi hijrah ke Madinah. Menurut Ismail as-Sudi ianya berlaku enam bulan sebelum hijrah.
BETULKAH ISRA’ MI’RAJ BERLAKU PADA TANGGAL 27 BULAN RAJAB?
Menurut Ibnu Ishaq, Isra' Mi'raj berlaku pada tahun ke 10 (dari sejak diangkat menjadi Rasul). Menurut az-Zuhri dan 'Urwah, kejadiannya berlaku setahun sebelum Nabi hijrah ke Madinah. Menurut Ismail as-Sudi ianya berlaku enam bulan sebelum hijrah.
Sedangkan menurut al-Hafidz Abd. Ghani bin Surur
al-Muqaddasi, Isra' Mi'raj berlaku pada tanggal 27 bulan Rajab dan pendapat
yang terakhir inilah yang diambil oleh umat Islam sekarang dan diperingati.
APAKAH ISRA’ DAN MI’RAJ NABI DILAKUKAN DENGAN RUH SAHAJA ATAU DENGAN JASAD SEKALIGUS?
Majoriti ulama' berpendapat bahwa Isra' Mi'raj dilakukan dengan ruh dan jasad Nabi. Justeru disinilah terletak kemukjizatannya.
APAKAH ISRA’ DAN MI’RAJ NABI DILAKUKAN DENGAN RUH SAHAJA ATAU DENGAN JASAD SEKALIGUS?
Majoriti ulama' berpendapat bahwa Isra' Mi'raj dilakukan dengan ruh dan jasad Nabi. Justeru disinilah terletak kemukjizatannya.
Selain itu kalimah "bi'abdihi" yang
terdapat dalam surah Al-Isra’ semakin mengukuhkan bahwa kejadian itu dilakukan
dengan ruh dan jasad Nabi kerana dalam Al-Qur'an dan teks bahasa Arab, perkataan
"abdun"
sentiasa merujuk kepada ruh dan jasad secara bersamaan.
Ini bermakna bahwa
yang Allah swt isra’kan adalah hambaNya (abduhu) iaitu Rasulullah saw. Ia merupakan
deklarasi dari Allah bahwa Rasulullah saw adalah contoh hambaNya. Dialah yang mesti
dicontohi untuk mencapai darjat kehambaan. Tidak ada yang patut diidolakan
dalam perjalanan menuju Allah kecuali Rasulullah saw.
Mengapa?
PERTAMA :
Allah memuji akhlaknya : “Dan sesungguhnya kamu
benar-benar berbudi pekerti yang agung” (QS Al Qalam : 4)
KEDUA : Rasulullah
saw dijamin masuk syurga, maka siapa yang ingin masuk syurga tidak ada pilihan
kecuali dengan mencontohi baginda.
KETIGA : Perbuatan
Rasulullah saw adalah terjemahan hidup dari Al Qur’an. Maka tidak mungkin
seseorang faham maksud Al Qur’an tanpa merujuk kepada sirah baginda.
APAKAH ISRA’ MI’RAJ HANYA BERLAKU DALAM SATU MALAM?
Ya, Isra’
Mi’raj hanya berlaku dalam satu malam kerana perkataan ‘lailan’ pada
ayat dalam surah Al Isra’ tersebut memberi erti “pada suatu malam” adalah
penegasan terhadap makna tersebut.
Dari
sini nampak bahwa kejadian Isra’ Mi’raj adalah mu’jizat kerana perjalanan
sejauh itu di tambah lagi dengan naik ke langit lapisan ketujuh sampai ke ‘Sidratul Muntaha’ adalah
jarak yang tidak mungkin ditempuh dengan kenderaan apapun yang dimiliki manusia
walaupun pada zaman teknologi yang sangat canggih seperti sekarang ini.
Untuk
mencapai bintang yang paling dekat sahaja dari bumi dengan menaiki kenderaan
yang paling cepat di dunia iaitu “Challanger” dengan kepantasan 20
ribu kilometer sejam, para ilmuwan mengatakan itu memerlukan 428 tahun.
Sungguh
luar biasa kejadian Isra’ Mi’raj sebagai bukti keagungan Allah sekaligus
sebagai bukti bahwa manusia, walaubagaimana tinggi sekalipun pencapaian
keilmuannya, ia masih tetap tidak ada apa-apa dibandingkan dengan ke MahaKuasaan
Allah swt.
KENAPA
MESTI KE BAITUL MAQDIS DAHULU, TIDAK TERUS SAHAJA DARI MASJID AL HARAM KE
SIDRATUL MUNTAHA?
Ini menunjukkan bahwa Baitul Maqdis sangat penting kedudukannya dalam agama Islam. Ia adalah kiblat pertama umat Islam. Kurang lebih 13 tahun lamanya Nabi solat menghadap Baitul Maqdis. Ia adalah salah satu dari 3 masjid yang wajib dikunjungi ketika kita bernazar untuk menziarahinya. Pahala beribadah di sana sama dengan 500 kali ganda beribadah di tempat lain (selain Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi di Madinah).
Masjid al-Aqsha juga adalah tempat para Nabi dikuburkan sehingga Imam Syafi'ie, suatu ketika pernah berkata :
Ini menunjukkan bahwa Baitul Maqdis sangat penting kedudukannya dalam agama Islam. Ia adalah kiblat pertama umat Islam. Kurang lebih 13 tahun lamanya Nabi solat menghadap Baitul Maqdis. Ia adalah salah satu dari 3 masjid yang wajib dikunjungi ketika kita bernazar untuk menziarahinya. Pahala beribadah di sana sama dengan 500 kali ganda beribadah di tempat lain (selain Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi di Madinah).
Masjid al-Aqsha juga adalah tempat para Nabi dikuburkan sehingga Imam Syafi'ie, suatu ketika pernah berkata :
"Saya
sangat suka beri'tikaf di masjid ini lebih dari masjid manapun,"
Kemudian ketika ditanyakan alasannya, beliau
menjawab :
"Di
sinilah tempat berkumpul dan dikuburkannya beberapa Nabi."
Peristiwa Isra’ Mi’raj ini telah mengikat antara dua masjid iaitu Masjid Al-Haram dan Masjid Al- Aqsha
dan ini memberi petunjuk kepada beberapa perkara bahwa :
a. Allah swt sangat mencintai masjid.
b. Semua bumi ini diciptakan oleh Allah untuk tempat bersujud.
c. Semua masjid walau di manapun ia berada adalah sama, milik hamba-hamba
Allah.
d. Siapapun yang mengaku beriman ia pasti mencintai masjid dan
memakmurkannya.
Allah swt berfirman :
“Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan solat,
menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka
merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (QS At Taubah : 18)
Ini
adalah kerana dalam sejarah, kita menyaksikan bahwa Nabi saw sentiasa membangun
masjid setiap kali singgah di suatu tempat.
PENERIMAAN IBADAH SOLAT SECARA
LANGSUNG
Dan
perjalanan Isra’ Mi’raj kita lihat bagaimana Rasulullah saw menerima ibadah solat
secara langsung dari Allah swt.
Tidak
ada ibadah dalam Islam yang diserahkan secara langsung oleh Allah swt kepada
Rasulullah saw kecuali solat.
Selain
solat, semua ibadah diterima melalui malaikat Jibril alaihis salam. Dari sini kita
dapat lihat betapa agungnya ibadah solat. Dalam pembukaan surah Al Mu’minun,
ketika Allah swt menyebutkan ciri-ciri orang mukmin yang bahagia, penyebutan
itu dimulai dengan solat “alladziina hum fii shalaatihim khaasyi’uun” dan
ditutup dengan solat “walladziina hum ‘alaa shalawaatihim yuhaafidzuun”.
Para
ulama’ tafsir ketika menyingkap rahsia ayat ini mengatakan bahwa itu
menunjukkan pentingnya solat dan ia merupakan alat ukur kepada ibadah-ibadah
yang lain.
Apabila
solat seseorang baik, maka boleh dipastikan bahwa ibadah-ibadah yang lain akan
ikut baik. Sebaliknya apabila solat seseorang tidak baik, maka boleh dipastikan
bahwa ibadah-ibadah yang lain tidak akan baik.
Itulah
makna ayat : “Sesungguhnya solat pasti akan mencegah
pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar)” (QS Al Ankabuut : 45)
Di
hari Kiamatpun kelak akan berlaku sedemikian di mana solat tetap menjadi kayu
ukur kepada ibadah-ibadah yang lain.
Oleh
kerana itulah, Nabi saw bersabda :
“Yang
pertama kali kelak di hisab pada hari Kiamat adalah ibadah solat.”
APAKAH
HUKUM ORANG YANG TIDAK MEMPERCAYAI ISRA’ MI’RAJ?
Ulama’ dalam hal ini membezakan antara hukum tidak mempercayai Isra' dan hukum tidak mempercayai Mi'raj.
Ulama’ dalam hal ini membezakan antara hukum tidak mempercayai Isra' dan hukum tidak mempercayai Mi'raj.
Bagi orang yang tidak mempercayai Isra', hukumnya kafir
kerana kejadian itu sudah jelas dalam nash al-Qur'an (surah al Isra' : 1) dan
tidak ada kemungkinan untuk mentakwilnya lagi.
Sementara orang yang tidak mempercayai Mi'raj hukumnya fasik.
Sementara orang yang tidak mempercayai Mi'raj hukumnya fasik.
Kenapa?
Kerana kejadian Mi'raj hanya berdasarkan kepada
al-Qur'an (surah an-Najm : 13-18) yang tidak tegas dilalahnya selain juga
berdasarkan hadis-hadis sahih tetapi tidak sampai kepada darjat mutawatir.
HIKMAH ISRA’ MI’RAJ DALAM KONTEKS MASA KINI
PERTAMA :
HIKMAH ISRA’ MI’RAJ DALAM KONTEKS MASA KINI
PERTAMA :
Setiap kita yang memperingati Isra' Mi'raj hendaklah
jangan sekadar menganggap berlakunya satu kisah kejadian yang luar biasa
semata-mata tetapi mesti diletakkan dalam konteks renungan untuk diambil hikmah
dan semangatnya, kemudian dijadikan sebagai penggerak kepada kebangkitan
peradaban umat Islam.
KEDUA :
KEDUA :
Peringatan kejadian ini hendaknya menggerakkan
semangat persatuan, penyelerasan dan persaudaraan umat Islam di seluruh dunia,
khususnya untuk membantu rakyat Palestin agar terlepas dari penderitaan yang dihadapi
oleh mereka.
Pada ketika yang sama di belahan dunia Islam yang lain perang saudara di Yaman, Syria dan Somalia dan lainnya juga masih panas berkecamuk. Masih belum cukupkah bagi kita untuk segera bangun dan bangkit mengejar apa yang tertinggal hampir di semua bidang ini?
KETIGA :
Pada ketika yang sama di belahan dunia Islam yang lain perang saudara di Yaman, Syria dan Somalia dan lainnya juga masih panas berkecamuk. Masih belum cukupkah bagi kita untuk segera bangun dan bangkit mengejar apa yang tertinggal hampir di semua bidang ini?
KETIGA :
Perkara penting lain dari Isra' Mi'raj adalah
dikurniakan kewajiban menunaikan solat lima waktu dalam sehari semalam. Tidak
seperti puasa, haji, zakat dan ibadah lainnya yang kesemuanya diwajibkan dibumi
melalui wahyu yang dibawa oleh Malaikat Jibril, solat diwajibkan secara
langsung oleh Allah swt ketika Nabi masih di langit.
Ini menunjukkan betapa kedudukan solat mempunyai nilai khusus di sisi Allah swt. Solat adalah media mi'raj muslim dengan Allah swt. Maka tidak hairanlah solat yang baik, yang berkualiti, yang diiringi oleh kebersihan jiwa akan mampu menciptakan keadaan sosial yang kondusif kerana boleh mencegah berbagai bentuk kemungkaran.
Menjadi seorang muslim dan solat secara zahir semata-mata tidak akan mampu untuk mencegah kemungkaran, rasuah, nepotisma, penyelewengan dan lain-lain tetapi mesti diiringi oleh :
Ini menunjukkan betapa kedudukan solat mempunyai nilai khusus di sisi Allah swt. Solat adalah media mi'raj muslim dengan Allah swt. Maka tidak hairanlah solat yang baik, yang berkualiti, yang diiringi oleh kebersihan jiwa akan mampu menciptakan keadaan sosial yang kondusif kerana boleh mencegah berbagai bentuk kemungkaran.
Menjadi seorang muslim dan solat secara zahir semata-mata tidak akan mampu untuk mencegah kemungkaran, rasuah, nepotisma, penyelewengan dan lain-lain tetapi mesti diiringi oleh :
- Perenungan.
- Kebersihan
jiwa.
- Kekhusu’an.
- Keikhlasan.
Intipatinya, tekad setiap individu muslim untuk
berusaha menegakkan solat yang berkualiti sangatlah penting dalam sistem
tarbiyah kejiwaan kita kerana kesan jangka panjangnya dapat mengawal perilaku
sosial umat Islam.
Ya Allah, kami memahami bahwa sesungguhnya Engkau jadikan dunia ini sebagai medan untuk perjuangan dan ujian di mana segala perbuatan dan amalan yang dilakukan di sini akan diberi pembalasan yang sewajarnya di akhirat nanti. Walaupun Nabi Muhammad saw telah diperlihatkan segala kenikmatan di malam Mi'raj, tetapi beliau masih perlu turun ke dunia untuk melaksanakan segala amanah yang telah dipertanggungjawabkan kepadanya sebagai Rasul yang terakhir bagi umat yang terakhir. Maka tetapkanlah hati dan kaki kami di atas jalan Islam dan Iman sehingga kami dipanggil pulang olehMu dalam keadaan ridha dan meridhai.
Ameen Ya Rabbal Alameen
WAS
Ya Allah, kami memahami bahwa sesungguhnya Engkau jadikan dunia ini sebagai medan untuk perjuangan dan ujian di mana segala perbuatan dan amalan yang dilakukan di sini akan diberi pembalasan yang sewajarnya di akhirat nanti. Walaupun Nabi Muhammad saw telah diperlihatkan segala kenikmatan di malam Mi'raj, tetapi beliau masih perlu turun ke dunia untuk melaksanakan segala amanah yang telah dipertanggungjawabkan kepadanya sebagai Rasul yang terakhir bagi umat yang terakhir. Maka tetapkanlah hati dan kaki kami di atas jalan Islam dan Iman sehingga kami dipanggil pulang olehMu dalam keadaan ridha dan meridhai.
Ameen Ya Rabbal Alameen
WAS
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
www.arenakartu.cc
100% Memuaskan ^-^